10.2.14

Monday Anniversary

 “kita nggak akan pernah siap seratus persen untuk mulai melakukan sesuatu..

Pernah nggak, ragu-ragu mengambil suatu pekerjaan, padahal justru itu yang diinginkan selama ini? Saya mengalaminya beberapa kali, tak usahlah dihitung tepatnya, tidak penting. Dilema atas satu opsi yang ditawarkan, baik secara cuma-cuma ataupun dengan usaha sekuat-kuatnya. Siapa sih yang bikin kita dilema? Kita sendiri.

Dua minggu lalu, saya maju mundur gantiin posisi copywriter full time. Ragu karena memang belum siap full time, juga ragu karena tiap pulang kerja masih ada latihan teater sampai malam (sekitar pukul 10 atau 11). Satu lagi, kira-kira saya bakal kuat nggak nih ngerjain editan novel sepulang latihan teater, dan tetep bisa bangun pukul 3.30 pagi? Bukan soal capek, melainkan mental. Capek itu pasti. Kalau nggak mau capek, nggak usah hidup. Sederhana kok.

Well, nggak terasa sepekan sudah saya bolak-balik kantor-kosan. Alhamdulillah banget banyak kemudahan. Cuma butuh setengah jam sekali jalan pas office hour. Hitungannya sih saya nggak office hour (mainstream) juga. Biasanya sampai kantor pukul 10 atau setengah 11, bahkan hari ini pukul 11 baru duduk manis di kursi panas. Begitu pula jam pulang. Jarum jam baru menunjuk angka empat pun sudah bisa keluar kandang. Kalau mau bercinta hingga larut malam pun dipersilakan. Asalkan semua tenggat yang dijadwalkan selesai dikerjakan.

Bersyukur punya rekan kerja yang ‘seiman’. Hmm, maksudnya bisa diandalkan meskipun di meja kerja demen cekikikan. Nggak ada bos-bosan, atasan, bawahan, emang pakaian? Haha. Dan, rata-rata rekan kerja saya lelaki. Seneng deh karena nggak ribet, rempong ini-itu, fleksibel, dan selalu bisa diajak diskusi apa pun tanpa harus merasa tersinggung-an. Bicara soal rekan ‘seiman’, lumayan lengkap lah. Ada yang demen film India, jalan-jalan manasuka, bahkan pencinta musik jazz juga ada.

Semua itu nggak (selalu) membutuhkan seratus persen kesiapan. Iya, saya buktinya. Ah, makasih banyak udah dikasih beragam kemudahan. Semoga selalu tersedia kemudahan-kemudahan di pekan-pekan depan.

Akhirul kata, selamat sepekan!

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...