Setelah kuliah Pokok dan Tokoh Sastra, 3 jam yang bikin nggak (bikin) ngantuks, yang ada di otak saat itu cuma Kansas. Pukul 12.07 emang jamnya maksi (makan siang), jadi ramayana bambang bow! Gw dan Evi langsung nyari tempat duduk. Begitu dapet, datanglah si Aggy, nimbrung sendirian. Pas makan, awalnya cuma basa-basi yang emang basi ngobrol ngalor-ngidul dan bikin semangat nimpalin. Tiba-tiba, entah gimana awalnya, kalimat pembukanya apa, kami bertiga secara sadar―nggak sadar—ngomongin tentang kewirausahaan. Kami saling berpendapat tentang dunia kewirausahaan, dan tentunya nggak terlepas dari Bob Sadino. Beliau sang entrepreneur yang punya banyak stok kalimat atau pernyataan yang membangkitkan gairah bekerja atau bikin kita mikir, yang kadang nggak kepikiran sama kita. Nah, loh! Kebetulan, si Aggy ini punya usaha budidaya ikan patin, dan udah buka warung tenda ikan patin di daerah Bogor, udah dari tahun kemarin. Tahun ini, dia juga membuka usaha pendistribusian barang, yang di
semuanya terangkum dalam pandora emas penuh warna, penuh dengan koma, namun akan diakhiri dengan titik oleh Sang Sutradara.