Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, di tulisan gw sebelumnya, terakhir yang kita bahas adalah melewati sungai kecil. Bener nggak? Yuk mari dilanjutkan misinya! Setelah duduk-duduk sejenak alias istirahat minum dan ngemil cokelat, kami melanjutkan perjalanan menuju Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Zzz, nggak lah. Pondok Seladah maksudnya. Perjalanan ini terasa melelahkan karena banyak rehatnya, hahaha. Katanya cuma 2 jam, tapi ini udah hampir 4 jam nggak sampai-sampai :’( Makanya khan gw bilang di awal, rentang waktu jalan itu tergantung orangnya. Kalo mau nyampe besok subuh juga bisa, terserah lo aja. Medan terus menanjak meskipun jalurnya aman untuk dilewati. Ya namanya juga gunung, pasti nanjak. Kalo lurus-lurus doang mah namanya tol. Demi kemaslahatan napas yang lebih baik, kami memang memutuskan lebih sering berhenti sejenak. Repot juga kalo ada yang (sampai) pingsa
semuanya terangkum dalam pandora emas penuh warna, penuh dengan koma, namun akan diakhiri dengan titik oleh Sang Sutradara.