Taraaa! Jumpa lagi dengan geng Bandung. Kali ini gw bakal ngelanjutin sambungan cerita trip Jakarta-Bandung-Jakarta atau trip IBBC. Maaf ya pemirsa, nunda episode duanya kelamaan. Jadi, waktu itu keadaannya adalah riweuh: hujan, ponsel Fariz lowbat, nomor Ayu (panitia yang dititipi tiket oleh Aul—temen gw) nggak bisa dihubungi. Ya sebenernya mah simpel aja, cuma ya gitu, agak panik, hehehe. Sampai akhirnya, gw melibatkan Afif—temen gw yang lain—untuk mastiin tiket gw baik-baik aja, dan aman. Setelah muter-muter nyari jalan yang kira-kira nggak macet, sekitar pukul 18.50, kami sampai di ITB. Alhamdulillah. Langsung cus ke Aula Barat, lalu ke tempat penukaran tiket. Untungnya ada Inash, jadi gw nggak sungkan untuk tanya lalalili, hihihi. Pas lagi ngambil tiket, ketemulah kami dengan Fariz. Nah, kan! Baguslah. Hmm, dan sebenernya, sebelum gw mendatangi tempet nukar tiket, gw sempet mengenali salah satu sosok yang berdiri menghadap timur, sebut saja Mawar, tapi karena satu dan lain