14.2.14

Excited

Berawal dari ketemu pas pelepasan GPMB XXVIII di Gor POPKI, gw dan salah satu orang—sebut saja N—sempat cerita banyak soal kehidupan luar kampus. Termasuk di salah satu unit membanggakan itu. Entah apa yang membuat N mengawali curhatannya ke gw. Begitu menggebu dia bercerita. Katanya, dia sangat mencintai kegiatannya. Namun, yang namanya cinta, tetep aja menyakitkan. Penolakan demi penolakan sering N alami selama dia di sana. N terus bercerita tak ada habisnya. Bahkan, nggak ada waktu yang tersedia untuk gw bicara. Jadilah gw hanya angguk-angguk kepala, setia memerhatikan ucapannya.

Sampai pada akhirnya N menyetop sendiri obrolannya, dia mempersilakan gw angkat bicara. Hah? Padahal udah lama tutup buku kalo soal itu. Karena si N agak-agak mengintimidasi gw secara nggak langsung, luluhlah gw memulai cerita seperti dia pertama tadi membuka luka *oops*

Intinya kurang lebih sama. Hahaha. Abisnya males juga klarifikasi macem-macem di sini. Toh udah pada tahu semua lah. Apa pun persepsinya, terserah masing-masing, nggak ada yang bener atau yang salah. Yang ada hanya bagaimana cara memahami dan menghargai, juga mencaci apa-apa yang udah terjadi. Semoga ini nggak cukup eksplisit sih. Dan sebenernya kalo yang satu lagi dateng, beuh bakal rame pisan. Nggak kelar-kelar curhatnya. 

Banyak hal yang kami perjuangkan, tapi gagal dipercaya. Alasannya beragam: nggak sesuai lah, aneh lah, susah lah, mahal lah, gila lah. If it doesn’t challenge you, it doesn’t change you! Kalo kata mantan ketua unit sebelah tuh gitu. Catet tuh!

Tahun akhirnya berganti. 2014 mengawali segalanya. Calon-calon pemimpin bermunculan beserta branding-nya. Seru. Makin seru ketika orang terakhir muncul. Kalo di film-film India, “lakon kuwe tekane terakhir,” kemudian, pernyataan ini terbukti di pemilihan. Alhamdulillah. Gw seneng banget! Gw emang nggak kenal baik, tapi anak tipe audiovisual macem gw kadang instingnya kuat. Dari gestur dan cara ngomong udah keliatan, mana yang revolusioner. Kejadian ‘seneng’ gw di tahun 2010 lalu terulang lagi tahun ini. Tentunya dengan sensasi yang berbeda lah. 

Kelar acara, langsung salaman sama N. Rasanya tuh, semua hal yang kami obrolin pas pelepasan luruh. Lega banget. Pengen teriak kenceng deh pokoknya. Berasa gw yang menang, dan cuma pengen bilang “INILAH SAATNYA!” ye nggak N? *sembari mencebik*

Setelah beberapa hari, udah mulai keliatan ke-extraordinary-annya. Gw pun makin bersyukur, akhirnya yang kami cintai bertemu sosok yang tepat (menurut kami). Kita lihat saja, akan seperti apakah bentuknya? Semoga yang dia lakukan selalu diberkati Tuhan. Aamiin.

Welcome to your (real) dreams, N!

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...