Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

?? (2)

*** *tiba-tiba kakak kelas ngajak ngobrol di facebook.. “Dha, nanti kamu nyanyi ya di nikahan Mba Dila,” “…huaaaaa, jangan Mba, nanti tamu undangannya pada pulang -__-” “yaudah, nggak papa. Pokoknya harus, nggak boleh nolak :D” “…?? Hmm, insya Allah” (tapi abis itu stres berat!) *****

??

*** *tiba-tiba ada anak 2009 mendatangi saya di kantin.. “Dha, kalo gw nikah nanti, lo sama Esthi aja yang nyanyi, gimana?” Antara bahagia, haru, sama bertanya-tanya (ini beneran nggak sih?! Apa cuma becanda?).  Lalu saya jawab,  “Waaah, boleh, boleh. Dengan senang hati. Emang kapan nikahnya? Besok? Lusa?” *****

Bandara Kata

Alhamdulillah, akhirnya lahir juga Bandara Kata ini. Semoga senantiasa dapat membuncahkan nafsu menulis pelajar Kota Tegal, aamiin. :) Tunggu ya peluncurannya, insya Allah tengah tahun 2012. Mohon dukungan dan doa dari teman-teman.

Salam dari Rindu

Kutitipkan sesuap rindu pada lariklarik sajak yang menari di atas lagu. Sekali lagi, hanya dini hari ini. Mungkin besok, tetiba saja ada jelmaanmu dalam dingin subuh. Siapa tau? Lalu kauseret aku ke dalam lintasan, tanpa ada pesan. kau tau? aku hampir pingsan. : mati tertampar rindu.                                                                                            Hampir April.

Untuk Rekan Stalker

Rekan stalker seperjuangan, Apa kabar? Ini memang bukan salah satu proyek menulis, tapi tidak salah kan kalau kutulis rindu untukmu? I lost my cell phone , dear. Saat itu aku langsung menghubungimu. Masih ingat? Mudah-mudahan masih. *gw yakin pasti masih* *yaudah sih, kalo udah nggak inget juga nggak papa* *nggak mungkin, pasti masih* Dilarang berkelahi di lapak saingan! Hentikan! (alter ego, red.) Semoga kita bisa melewati minggu-minggu sibuk kita, aamiin. Pasti bisa. Kita pernah melewati fase seperti ini sebelumnya. Aku hanya berani mengirim semangat lewat malam yang pekat ini. Maaf. Tenang, kamu selalu kuselipkan dalam doaku pada Tuhan. Pasti aman. Ya kan? :) Suatu saat nanti, jika Tuhan menginginkan kita bertemu, pasti diizinkan. Tunggu apa lagi? Biar saja sabar ini bersarang dalam diri. Anggap seperti melatih pengendalian diri. Titip salam untuk sibuk yang selalu menemanimu. Bilang padanya, aku segera ke sana. 

Alter Ego Kita

Hai, pembaca blog setia gw! *GR banget banget banget, kayak ada aja?!* Pernahkah? Dalam agenda lo tercatat jelas dan telah lo bold-italic-underline kegiatan-kegiatan apa aja yang harus lo jalankan hari itu, tetapi karena sesuatu yang ‘cemen’, akhirnya semua agenda lo batal? Entah karena sakit menya-menye (flu, batuk, pusing, red.) ataupun karena memang ada penyakit lo yang kambuh, meskipun tidak separah itu? Atau karena perempuan terlalu banyak ‘berperasaan?’ Entahlah..  Lalu, rasanya? Seperti mendzolimi diri sendiri, sia-sia, kemudian disangkutpautkan dengan ‘agak manja,’ gitu doang kalah. Memangnya mengapa kalau kalah? Sudah lama tidak merasakan kalah, apa salahnya? May be this is an answer, but they came from our alter ego.

Perempuan Humoris?

Tiba-tiba aja inget satu hal yang pernah orang-orang sampaikan: “perempuan itu kebanyakan lebih suka lelaki yang humoris.” Kemudian, sejenak gw berpikir, lalu mengamini pendapat itu karena gw pun demikian. Pasalnya, gw pernah menunggu seseorang sampai enam tahun lamanya/sekitar tujuh tahunan . Agak ekstrim memang, seperti hantu penunggu lelaki humoris. Hahaha. Menunggu, menunggu, hingga akhirnya sekarang mengerti (entah mengapa). :) Terlepas dari itu, ada satu pemikiran yang spontan hadir dalam benak gw, yang hari ini gw pertanyakan: “lalu, apakah lelaki kurang suka dengan perempuan humoris?” Jawabannya? : halo, para lelaki yang singgah di sini, ada yang dapat menjawab pertanyaan gw? *minta banget sih, Dha, dijawab* Well, nothing to lose kan? :)

Nyaris Tanpa Rongga

Hari ini, mataku dipenuhi wajahmu, wajahku padat oleh tubuhmu. Belum cukupkah setengah tahun kemarin? dadaku malam ini sesak, sengaja kubiarkan lambat-cepat-lambat-cepat, biar ada rasa hangat yang tetap melekat. Sebab aku terlalu takut, apabila nanti, tiba-tiba tinggal kemelut yang terus bergelut.                            :Maret hampir habis

Kecanduan 'Hati'

Selamat malam bloggers, Bagaimana kegiatan hari ini? Serukah? :) Semoga selalu menyenangkan ya. Akhir-akhir ini gw sedang kecanduan dengan musikalisasi puisi Ubiet & Dian HP . Mengapa? Selain suaranya yang secara lembut-tegas mengisyaratkan dalamnya isi puisi itu, juga harmoni laras yang dibuat. Menurut gw, ini sangat pas. Suara Ubiet yang ‘berat’, dan dapat menjangkau oktaf-oktaf yang biasanya belum dapat dijangkau oleh penyanyi lain. Ah, its awesome! Belum lagi Dian HP, dengan cantiknya mampu mengubah bilah-bilah piano menjadi sebuah senyawa yang menghidupkan lagu. Oh iya, jangan dikira musikalisasi puisi ini lagu-lagunya mellow semua, atau cenderung sedih. Namun, aransemen yang diciptakan justru membuat pendengar ‘lebih menjadi manusia’ (red.). Menurut subjektivitas gw, lagu-lagunya nggak membuat pendengar sedih, galau, ataupun semakin tenggelam dan terhanyut dalam lingkaran kebimbangan, tetapi malah semakin membuat kita peka sekitar, juga menguatkan sosok ‘aku’(

Hanya Belum Terbiasa

Bismillah, Di sesi ini, gw ingin sekali mencurahkan kegelisahan gw tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam ranah publikasi suatu acara/kegiatan. Malam lalu, gw sempat bermain sembari berbagi lewat tagar #edisidalamnegeri di akun twitter gw * ya masa akun twitter Jupe! *. Bermula dari seringnya nunggu bikun di halte fakultas, memaksa gw untuk berjumpa dengan berbagai poster acara dari bermacam lembaga/komunitas. Dari mulai acara yang diusung oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan, Fakultas/BEM Fakultas, BO/BSO, UKM, hingga lembaga tingkat UI. Mengapa gw gelisah? Karena ada sesuatu yang menurut gw bisa menjadi ganjalan yang tak kunjung padam. Tsaah! Iya, karena terus-menerus ada dan terjadi, di UI lagi! Gw, sebagai calon alumni UI, mau nggak mau dituntut kritis atas dasar suka sama suka, lah? Hmm, maksudnya naluri untuk ‘gatel komentarin’ tuh ada. Lanjut, bre! Dari beberapa poster yang gw temui, hanya beberapa yang menggunakan Indonesia Full Version . Sebutlah, dari jurusan gw, la

Masih Saja Menyelinap

Hey, dear.. * nyapa yang di sono * Malam ini gw akan berbagi tentang kekaguman gw terhadap seseorang. Sebenarnya sudah sejak lama deru asmara ini muncul begitu saja tanpa alasan yang jelas. Sssedap! Lalu, bagaimana bisa seperti ini? Pecahkan saja laptopnya, biar ramai! * ati-ati salah fokus * Hmm, awalnya, sekadar iseng-iseng menyimak tontonan salah satu acara yang gw suka. Kemudian, berubah jadi candu. Lama-lama, ketika gw secara tidak sengaja melewatkan acara ini begitu saja, rasa-rasanya tak rela, meskipun untuk alasan/kegiatan yang lebih penting. Mengapa? Gw pun saat ini masih belum bisa menerka, yang seperti ini namanya apa. Yang jelas, sudah hampir delapan bulan gw mengikuti perkembangan kehidupan di ranah ini. Mungkin, kalo bisa dianalogikan dengan twitter, tingkatannnya bukan lagi flooder , melainkan Get a life! Dari mulai mimpi ketemu orangnya secara langsung, bisa nonton tanpa melalui makelar—televisi—sampai ngejar tiket ke Bandung, hanya demi ini. Ya, hanya dem

Belum Usang Kan?

Selamat siang, panas masih belum usang kan? tenang.. Rasanya lama benar aku meninggalkanmu tanpa sebab. Ada sedikit rasa berdosa dalam dada. Jauh lebih sesak dibanding aku memutuskannya. Yakinlah, hatiku hanya dimiliki Kau. (* monolog diri *) Tenang, gw meninggalkan lo bukan tanpa sebab. Ini semua efek domino dari sebuah lajur panjang kerlip hidup. Bahkan, kadang kita pun tak bisa menyangka jika semua akan terjadi begitu saja. * ini apa sih? Lama-lama dalam keabu-abuan * Mimin hadir kembali dalam potongan-potongan mimpi, eaaa! Maaf ya, pokoknya nanti insya Allah gw penuhi janji gw terdahulu. * hirup napas Min, biar nggak mati * :P

Menulis Cinta - Writing Love

Selamat tersayat-sayat :P You ask me to write down the word love I didn't know the first letter nor the rest I took the entire alphabet upside down But graves merely fraud words Don't ask me to write down love anymore These letters of mine isn't enough Do not even suffice for your name Because love is you Whom I can not sight Except in my heart beat Kau minta aku menulis cinta Aku tak tahu huruf apa yang pertama dan seterusnya Ku bolak-balik seluruh abjad Kata-kata cacat yang kudapat Janganlah lagi minta aku menulis cinta Huruf-huruf ku tak tahu Bahkan tak cukup untuk namamu Sebab cinta adalah kau Yang tak mampu kusebut Kecuali dengan denyut Janganlah lagi minta aku menulis cinta Huruf-huruf ku tak tahu Bahkan tak cukup untuk namamu Sebab cinta adalah kau Yang tak mampu kusebut Kecuali dengan denyut puisi: Sitok Srengenge vokal: Ubiet komposer musik: Dian HP

Open Mic

Kali ini gw akan berbagi. Ya. Berbagi suami. Itu mah judul film ya?! Hahaha. Lucu, tapi gagal. Nggak papa, yang penting usaha, masalah hasil mah belakangan. Iye nggak? Hal semacam itu sering terjadi saat open mic berlangsung. Seseorang yang ingin dan berniat menjadi komik dalam komedi tunggal, wajib banget mencoba open mic ini. Mengapa? Karena justru di sinilah ajang asah mental untuk diri sendiri. Namanya juga komedi tunggal (KomTung), jadi ya, memang seorang diri alias alone . Kuantitas mengalahkan kualitas. Pernyataan ini berlaku untuk seorang komik. Mengapa? Pertama, semakin sering melakukan open mic di berbagai acara open mic , semakin terasah pula mental seseorang. Garing, jayus, sama sekali nggak lucu, hampir lucu, setengah lucu, sampai terhitung lucu: ini fase yang harus dilewati oleh seorang komik. Harus berani menerima berbagai respon dari setiap penonton. Dari mulai kritik dan saran yang benar-benar membangun, sampai ceng-cengan, hinaan, cercaan, cacian, makian bejat

Terapi Kejut 2

Malam ini, tiba-tiba mendapat tweet persembahan dari seseorang di sana. Hihihi. Lo emang bisa banget merangsang senyum-senyum kecil biar mengembang, meski sekadar menyegarkan raga dan kita. Huahahaha. PS: ini kali kesekian lo memberikan bibit-bibit bom atom ke gw , makasih :)

Atas Nama Penelitian

Halo malam. Akhirnya sampai juga di penghujung hari Senin ini, pada 5 Maret yang penuh ilusi. Jiaaah. Meskipun mata udah terlampau kriyep-kriyep minta jatah buat ditutup bentar, otak gw masih menggebu-gebu untuk sekadar nulis ini. Hihi. Selain itu, berhubung proposal yang kelar bukan diberi judul ‘skripsi’, jadi gw hanya memuja-muji pihak umum saja. Namun, naluri dan hati gw masih sangat ingin banget sekali mencurahkan isi simpati. Pertama, Rangga . Nama yang kali pertama muncul di benak gw ketika pada akhirnya kami memutuskan untuk ‘menggarap’ hal nekat ini. Anak Prodi Indonesia yang memulai belajar Ilmu Arkeologi. Mengapa disebut nekat? Karena gw dan dua teman gw—anak fasilkom dan manajemen—dan kami sama-sama semester delapan, sangat berniat memahami budaya dari sisi Arkeologi. Kedua, Chusnul . Salah satu rekan Arkeologi yang gw repotkan juga, meskipun sedikit, tetap saja sangat membantu. Hehehe. Nomor ponsel dan daftar nama dosen Arkeologi, gw dapetin dari doi. Than

Privasi Berbingkai Fiksi

Alhamdulillah, baru bisa napas. * kalo sedang kurang enak badan, lebih baik tidak memaksakan diri membaca ini * Tidurnggaktidurtapingantukmeskipunbanyakyangmenungguesoksiapalagikalaubukanpenelitianpenelitianimpiansemogaberhasildanmendapathasilterbaikapapunitu.. Siapa pun, profesi apa pun, umur berapa pun, pasti pernah mengalami hal ini: Lupa makan . Hal ini disebabkan oleh adanya detik-detik yang selalu mengejar tanpa toleransi. Mulai dari bangun pagi, lalu menyelesaikan apa yang harus selesai hari itu juga, pasti pernah lupa makan. Lupa, benar-benar lupa. Bukan karena sengaja puasa atau alasan apa pun. Lupa begitu aja. Menunda membalas sms . Satu atau dua sms yang masuk. Mungkin akan memunculkan niat menunda membalas—karena menurut kita, tidak terlalu urgent, dan bisa dibalas setelah ‘urusan’ ini selesai. Kecuali sms-sms yang tidak bisa ditunda. Mendadak lebih mudah untuk bisa fokus, tenang, dan serius . Walaupun dari lubuk terdalam udah cukup ‘mengejar jarum jam