Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Bagaimana Cara Membantu Orang Skripsi?

Malam guys, Pagi ini * loh, kan di atas ceritanya udah malam *, oke.  Malam ini, gw ingin berbagi tentang bantu-membantu. Hahaha. Lucu ya?! Jitak aja nih kalo nggak lucu. Dulu, pas gw masih lugu, polos, unyu, dan cerumut, setiap ada kakak kelas atau teman yang sedang skripsi, pasti gw latah banget bilang " Kak, semangat ya skripsinya! Ada yang bisa aku bantu nggak? ". Lalu si kakak biasanya membalas " Makasih banyak ya, nggak usah repot-repot kok, hehehe. Insya Allah bisa sendiri ". Kemudian ekspresi yang muncul di wajah gw adalah ( yah, kok nggak mau dibantuin sih?!@#$ ). Nah, sekarang gw udah tau jawabannya, mengapa bisa demikian. Lo pengin tau caranya bantuin orang yang sedang skripsi? Nih: diam seribu bahasa, lebih baik sih nggak usah sok-sokan mau bantuin atau sekadar tanya perkembangannya udah sampai mana, atau ada hambatan apa, makanya lo mau bantuin. Cuih cuih! Mungkin ada sih yang nggak bikin 'cuih-cuih', tapi ya mungkin tiga ba

Selamat Datang, Pacar Baruku

Dear my new boyfriend , :') Semoga kita bisa selalu berdampingan. Gw nggak berharap untuk selalu sejalan, karena buat gw, kita juga punya pilihan dan pola pikir sendiri-sendiri. Jadi, berdampingan nggak harus selalu sejalan. Sederhana banget. Gw akan tetap mendampingi lo, ketika lo memilih utara, meskipun gw memilih selatan sebagai pedoman perjalanan gw. Kita harus sama-sama yakin dengan ‘kompas’ di tangan masing-masing. Apabila nanti, di tengah— naudzubilah min dzalik —pengembaraan, bukan solusi yang kita temui, maka kita harus saling janji untuk sedikit bersabar, lalu menengadahkan kepala, setelah itu bersimpuh pada Tuhan. Janji ya! * kaitin jari telunjuk * Oh iya, satu hal lagi. Ini sangat penting. Pengertian, dan saling menyemangati. Di antara kita, suatu saat, pasti ada rasa jengah. Gw hanya minta agar kita nggak lupa tujuan awal yang pernah kita rajut bersama. Mengapa? Karena menurut gw, ini merupakan salah satu lintasan yang cukup rentan. Hanya kepercayaan kita

Kepada Bayu, Perangkai Waktu

Hai, Gimana Bay? Cukup puas? Atau masih kurang? Nggak nyangka aja lo bisa setega itu. Dua hari bahkan. Mungkin lo ingin menambahkan angkanya, menjadi 30, atau 100? Masih butuh uji kadar buat gw? Ah, cukup Bay! Gw tercekat hanya karena ilusi lo yang ajaib itu. Tiba-tiba, tanpa ada kode apa pun. Jangan-jangan lo memang belum pernah diajari tatakrama ya? Masuk, lalu seenaknya menyayat separuh otak siang-siang. Ini nggak lucu, Bay! Mungkin ini terapi kaget terdahsyat yang pernah gw dapet. Ya Tuhan.. Oke. Mungkin gw dan lo sama-sama punya senjata ampuh untuk meluluhlantakkan otak, juga hati—terutama. Anehnya, entah kenapa bagi lo terlalu mudah bermain dengan waktu. Bahkan mempermainkan waktu. Hebat! Lo sungguh luar biasa, Bay! Bisa menancapkan seluruh paku di separuh otak gw. Bisa membuat mata gw tak berhenti menatap bayangan-bayangan lo di seluruh sudut. Semua ingatan-ingatan tentang kita dahulu, Bay, hampir semuanya lengkap. Lo menciptakan sosok lain pada dinding tubuh tak be

Bersama Udara

Bagaimana aku lega bernapas, jika tak ada satu pun sore yang memberikan ruangnya? Bahkan, aku tetap setia menunggu malam, meski ia belum tentu datang. Bagaimana bisa, aku setega itu pada dingin, jika memang panas lebih ingin memilikinya? Sedangkan aku, aku hanya bongkahan es yang keburu cair sebelum kau tuang. Lalu, bagaimana jadinya, jika aku terlalu pagi menyalami kabut, sementara ia masih ragu membalasnya? Padahal, aku dan dia selalu punya waktu beberapa menit sebelum subuh tiba. Menurutku, itu cukup bagi kami saling meredam sunyi.                                                                                                                                                                     kehabisan Januari tahun ini

Tentang Kepastian

“ yang kutahu pasti, kubenci ‘tuk mencintaimu… ” Naif - Benci Untuk Mencinta Udah, sekadar trashing itu aja. Tau kan artinya apa? Baguslah kalo gitu :) sengaja gw tulis khusus untuk orang-orang yang sedang merasakan aja. Galau maksud lo? Bukan, bukan sama sekali. Ini namanya Romantisisme. Uhm, we can called —romantisisme ringan, maybe ..

Selingkuh

Bismillah, Rasanya udah lama gw berselingkuh dengan yang lain. Setelah gw tau seperti apa rasanya berselingkuh, ternyata gw lebih memilih lo lagi untuk menjadi pendamping setia gw di sini. Thanks, minilife! Hmm, mengawali perbaikan hubungan gw dengan lo, Min, ada yang mau gw sampaikan. Sekecup terima kasih, spesial pakai embel-embel sayang, untuk seseorang yang telah mendoakan . Gw udah baca kok tanpa lo kasih tau, terima kasih banyak ya, doanya. Semoga Allah adalah benar-benar saksi utama kita. Sungguh, berjuta, dan bermilyar terima kasih. Maaf, gw kehilangan kata-kata sekarang ini. Baiklah, nanti kita rajut pelan-pelan ya, yang terpenting adalah bahwa kita masih saling mengerti apa artinya setia. Setia kepada diri sendiri dulu, setelah itu barulah setia kepada orang lain. Seneng banget, bisa bareng-bareng lo lagi, Min. * kaitin jari kelingking *

Kepada Pemilik Rasa

Bagaimana? Sedang merasakan apa saat ini? Senang karena segalanya terbayar, ataukah hambar karena ada sedikit penyesalan? Sudahlah, nikmati saja, toh hanya aku yang tau. Kadang, nggak semuanya baik untuk dipendam, atau dibuang. Anggap saja dua hal ini hanya lalu-lalang bumbu kehidupan. Lalu, sekarang kau mau apa? Gelantungan di bawah jembatan, pasang tali tambang untuk menutupi pencitraan, atau bahkan mengenyahkan diri dari peradaban? Semua ini hanya pertanyaan-pertanyaan kosong yang mungkin benar-benar tak punya arti. Sejujurnya, aku sama sekali tak mengharapkan episode-episode lama ini terulang lagi oleh kecerobohan yang sama. Aku manusia biasa yang hanya sanggup menuangkan rasa. Biarlah sisi lain ini muncul di waktu-waktu tertentu saja, meskipun aku harus selalu menengadahkan kepala, demi sejumput rasa. Lebih baik aku meninggalkan jejak yang terlanjur kubuat, walaupun cuma sejenak. Aku pikir, setidaknya si pemilik rasa bisa sedikit bernapas lega. Urusan sampai kapan a

Kepingan Kisah yang Hampir Senja

Hey, my partner in crime , wilujeng sonten, hahaha. Sist, sumpah kangen banget! :( Nanti kalo para ilmuwan udah ada yang bikin teknologi ‘pintu ke mana saja’, mungkin gw akan beli.  Buat gw, ketemu langsung itu nggak bisa dibayar dengan apa pun: telpon, sms, email, YM, chat, bbm (yaelah, kayak punya aja kita, haha). Shit semuanya! Apalagi di saat-saat kayak gini. You know what I mean . Di sini, di kesempatan emas ini, gw mau nyampein beberapa momen termewek gw kalo misalnya nggak ada lo, Ke. Lo masih ingat kan, kenapa dulu kita bertiga pada akhirnya daftar MBUI? Waktu itu kita cuma pengin ke luar negeri. Titik. Tanpa embel-embel apa pun. Meskipun kita nggak punya basic MB dari awal, dan cuma bisa ngiler liat selebaran yang dibagiin sama kakak-kakak unyu itu, yang isinya “mau ke luar negeri?gabung yuk sama MBUI” ah.. in memoriam banget, Ke. Sampai pada akhirnya hanya gw dan rainy yang tersisa waktu itu. Well, thanks a lot untuk awalan yang sangat manis waktu itu. Gw la

Rekan Stalker, Apa Kabar? (3)

Hai.. Are you OK? Linimasa gw akhir-akhir ini hambar. Bukan karena sepi orang berlalu-lalang, tapi karena ada sesuatu yang hilang. Cuma lo yang biasanya berkicau-kicau aneh bin ajaib ala player yang haus belaian. Hahaha. Maaf ya, agak bongkar kartu nih jadinya. Mau nggak mau, memang harus kita akui lah ya, kalo kita sama-sama player. CMIIW. Apa kabar kuliah lo? Semoga segera diberi petunjuk, biar kebingungan lo berujung damai. Jangan tanya kuliah gw apa kabar ya. Ikut doain aja biar tengah tahun ini bisa wisuda, aamiin. Hmm, satu lagi, mari kita sama-sama minta sama Tuhan, biar dikasih momen yang tepat untuk ketemu selanjutnya. Anyway, thanks ya, udah menepati janji untuk dateng Minggu lalu. Meskipun hanya beberapa menit, bahkan nggak lebih dari 10 menit, gw udah bersyukur bisa liat lo lagi. Terima kasih juga atas kiriman seuntai semangatnya di siang bolong waktu itu. Terima kasih lagi untuk segala percakapan tengah malam berjam-jam demi menghibur gw setahunan ini. Oh iy

#Best.Moment.of.MBIC

Salam huba-huba! * dikira lagi rapat suku Indian apa? * Salam Konser! Nah, ini yang bener :) Halo para galauers, yang lagi post project syndrome. Apa kareba? Apa kabare?  Meskipun udah H+4 Madah Bahana in Concert, gw rasa pasukan atau penonton masih ada yang terngiang-ngiang di beberapa scene. Begitu juga dengan gw. Eh, emang gw siapa? Lalala, nggak usah dibahas. Well , kalo kemarin gw trashing beberapa larik yang bisa disebut doa, kali ini insya Allah bukan trashing kok.  Beberapa hari yang lalu, di twitter santer banget mainan tagar #Mbic2, #bestsceneMBIC, lalu diikuti #bestmomentMBIC, #momentMBIC, juga tagar-tagar lain yang belum sempat terkenal. Hahaha. Yuk mari, nggak pake lambreta. Di bawah ini adalah soal-soal yang harus dijawab menggunakan pensil atau pulpen, atau crayon juga boleh. Apabila anda tidak memiliki ketiganya, sila pinjam tetangga. * apaan sih Dha, nggak lucu! *  *.. lari menuju matahari terbenam ..*  eh, ini kan percakapan waktu sama... ple

Terlanjur Cinta

Hai Bandung, Pasti banyak deh yang ngirim surat cinta buat lo, dan gw adalah satu di antara ratusan kepingan cinta yang ditujukan khusus buat lo. Anyway, gw kangen. Rindu berat. Padahal gw sempet tahun baruan sama lo di awal 2012 lalu. Kalo diitung-itung, gw udah bolak-balik bercengkerama dengan lo tepat tiga kali di tahun 2011. Awal 2011, gw memutuskan untuk menghabiskan liburan gw bersama lo. Waktu itu dalam rangka melepas rindu, karena memang udah sejak lama gw ngidam pengin ke Bandung. Kali pertama dan terakhir gw ke Bandung tuh saat gw berusia delapan tahun, dalam rangka piknik keluarga besar lembaga pendidikan. Betapa masih melekatnya ingatan gw ketemu temen baru selama tiga hari itu. Sekarang dia apa kabar ya? Sempet dapet info kalo dia udah menikah dan punya anak. Wah, selamat ya! Kangen banget deh pengin ketemu, setelah terpisah sekitar 14 tahun lalu. Gara-gara itu, gw punya impian untuk bisa ke Bandung lagi—kota yang gw cintai. Beruntungnya gw, Tuhan ngasih kesempat

Hanya Sekadar Larik

Bismillah,  Udah lama ya, nggak trashing di sini. Maklum sibuk sih #aiih Hari ini gw hanya ingin menuliskan beberapa larik yang nyumpel di otak gw. Entah kenapa, pengin aja. Biar orang-orang baca juga, dan insya Allah cepet sampai ke Allah :) aamiin, yang sedang terbaring sakit, segera diangkat penyakitnya; yang sedang riweuh sidang, dilancarkan prosesnya; yang sedang disibukkan oleh banyak deadline, dijernihkan pikiran dan hatinya; yang sedang skripsian, dimudahkan menuju sidang; yang sedang bingung cari kerjaan, segera dipertemukan dengan kerjaan yang cocok; yang sedang bingung cari topik skripsi, segera dipertemukan sebelum Februari; yang sedang riweuh nyiapin pernikahan, semoga lancar pas hari H; yang sedang bingung apa yang dibingungkan, nah ini yang bikin bingung, semoga nggak galau. Lebih baik gelisah. Kenapa? kalau galau cenderung menikmati lingkaran problema secara terus-menerus, tapi kalau gelisah cenderung mencari jalan keluar dari problema; (ini menurut Mario

Bingkisan Buat Si Keriting

Helow Gayih Keriting.. Alhamdulillah ya, udah bisa napas kan sekarang? Huahaha, kan dari kemarin ngos-ngosan ditambah deg-degan mulu. Gimana? * pertanyaan yang selalu ditanyakan ke pengurus oleh alumni pengurus :p * Rasanya adegan cerita di kantin asrama kemarin-kemarin masih ingin gw perpanjaaaang! Belum puas. Makasih banyak ya udah mau cerita, kapan lagi nih? * nagih * abisnya agak bosen juga sama curhatan-curhatan tentang percintaan. Kalo mau looking at back sejenak, “ manajer teknis gw ini dulunya karbitan tuba 2009 loh! ” * pamer ke orang-orang * jangan salah sangka, meskipun agak-agak cungkring caur rada jangkis, kalo diliat agak lamaan dikit, tetep manis kok. “ trus trus, pas 2010 jadi komandan alat tuba ” hebat ya.. Eh, hebatan gw ding, jadi komandan pasukan, huahahaha * jumawa! * gini nih, kalo anak MB mah udah nggak ada tersinggung-tersinggungan, karena kita semua keluarga (peluk teletubbies), iya, keluarga yang tidak berencana, biar nggak repot-repot minum pil K

Kado Kecil Buat Tepi

Halo Tep, kali ini gw nggak akan nanya kabar, karena gw tau pasti, kalo lo baik-baik aja :D Anyway, mumpung masih dalam suasana ke-euphoria-an post project syndrome, tetep mau nyalamin, ngucapin, cipika-cipiki, meluk lo erat-erat—tapi nggak sambil mewek, kali ini ya—juga mau ngasih big proud atas one of the biggest innovation yang lo impikan setahun lalu. CONGRATULATION, CONGRATULATION, AND CONGRATULATION! Kalo gw udah nemu kosakata yang lebih dari ‘congratulation’, nanti gw sampein lagi kali lain :p, meskipun gw sastra Indonesia, gw nggak pandai berkata-kata, karena gw hanya bisa menyampaikan sesuatu apa adanya, sesuai dengan apa yang gw rasa. Well, kalo kita mau looking at back, gw nggak heran lah kalo proyek ini cukup berhasil—terlepas dari faktor abcd xyz and others shithappened apa pun itu—karena lo emang tangguh. Ini bukan gombal, bukan pula rayuan, hanya sekadar ungkapan. Gw nggak tau, lo minum vitamin apa setiap hari sampe-sampe lo tahan dibanting-digebuk sana-sin