PERTANYAAN UNTUK TUHAN. : kali pertama aku senyar, tak terbendung sudah segala buyar, pertemuan saat itu pun tak terbayar, lalu, untuk apa aku tegar? : kali kedua aku rindu, entah mengapa terus ingin mengadu, padahal aku tau, itu sangat pilu, lalu, untuk siapa risau itu? : kali ketiga aku marah, sejak itu, kau selalu membuatku gerah, pun aku yang kadang patah arah, bukan! bukan untuk menyerah, tapi aku memang tak lemah.
semuanya terangkum dalam pandora emas penuh warna, penuh dengan koma, namun akan diakhiri dengan titik oleh Sang Sutradara.