25.9.12

Jejak Yang Tertinggal

Bulan lalu kau di sini.
Meninggalkan wangi lewat percakapan singkat setelah kita menepi.
Bukan hanya itu.
Kemudian, rindu, sengaja kausematkan ke dalam darahku.
Biar kita tak saling curi dan tak saling cari: katamu.
Aku mengamini, sesederhana itu.

Kautanya: kata-kata mana yang sampai sekarang hidup sejahtera di wajahku?
Bilamana boleh kujawab: saat kau lantas pergi sebentar mencari sesuatu dan menyuruhku untuk diam saja menunggu di situ.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...