Langsung ke konten utama

Isi Dompet

Tadi pagi, tak lupa gw meng-sms orang-orang yang masih punya tanggungan. Hahaha. Apakah Anda termasuk salah satu yang beruntung di dalamnya? :D

Kemudian, utak-atik dompet coklat kesayangan. Bener-benerin tata letak uang lembaran, recehan, foto yang terpajang, juga kertas-kertas yang terselip di antara lubang. Aih aih! (*apa deh?)

Hampir setiap pagi kegiatan rutin ini gw lakukan. Jujur aja, nggak nyaman banget kalo pas buka dompet, isinya berantakan: sisi yang harusnya tempat buat naruh receh, kadang ketuker sama sisi yang harusnya buat naruh uang lembaran, atau letak kartu-kartu rentetan itu nggak rapi. Ya.. sesederhana itu, hal-hal yang mungkin menurut orang lain 'kurang penting' dan 'jarang diperhatikan'.

Lalu, dompet gw selalu sama isinya. Tentunya selain berisi uang lah ya, hahaha. Maksudnya selalu ada 'jimat' yang tak ketinggalan tersemat, ahelah! Hmm, ada kaca, foto, lap kacamata, kartu PKM, KTP (berhubung E-KTP belum jadi, makanya tetep wajib dibawa), KTM (huhuhu, sebentar lagi akan meninggalkanmu), ATM, kartu nama teman-teman, kartu nama lembaga/organisasi/layanan jasa, uang logam luar negeri (*aseek, haha), surat-surat penting, juga kertas-kertas kecil yang mungkin masih penting :P

Kalo salah satu dari rentetan tersebut ada yang tertinggal, alias lupa bawa, pasti jadi kurang 'sreg' gitu. Meskipun kadang nggak diperlukan, apalagi kalo memang diperlukan, hadeh, bisa nangis ngosek-ngosek gw. Hmm, mungkin gw agak berlebihan, gimana dengan Anda? Monggo, kalo mau berbagi isi dompet di sini, silakan, jika berkenan ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan

Cerita Papandayan (6): Menuju Pondok Seladah

Perjalanan ini pun dimulai. Yaelah dari kemarin juga udah dimulai sih, haha. Eh, tapi kali ini menurut gw perjalanannya bener-bener dimulai. Menurut orang-orang kebanyakan, dari basecamp menuju Pondok Seladah itu cuma 2 jam. Okelah, deket nih brarti, pikir gw. Baru beberapa meter jalan, udah jepret sana-jepret sini. Biasa, kelakuan orang kota liat pemandangan alam dikit aja bawaannya pengen foto, trus upload di socmed. Yeahahaha. Btw, jangan harap di sini ada sinyal. Setjanggih apa pun ponsel lo, kalo baterainya penuh tapi nggak ada sinyal mah, jadi nggak asjik. Soalnya nggak bisa upload . Ya memang cuma itu permasalahannya :D Meskipun jalur awal termasuk jalur yang mudah, medannya tetep nanjak lho ini. Yang jarang olahraga, yang berumur dan jarang olahraga siap-siap aja mulai ‘capek’. Gw aja agak ngos-ngosan—tapi gw tahan, gengsi mak! Beberapa ratus meter pertama, kita melewati sedikit pepohonan di kanan kiri jalan, bebatuan, dan kawah. Nah, ini yang paling menar