7.5.12

MAYDAY! MAYDAY!!

Senin, ditemani gerimis yang romantis. Biarlah rintik hujan membasuh bumi pagi ini, biar tanah yang kering punya semangat lagi.

Kali ini gw ingin berbagi tentang sesuatu, tsaah. Beberapa hari yang lalu, baru saja terlaksana sebuah acara—lebih tepatnya konser musik—yang bertemakan Art for Charity, khusus dipersembahkan untuk Mas Dedi Kuncoro alias Mas Dekun. Siapakah Mas Dekun? Sila tanya anak FIB, insya Allah tau. Hehe. Acara MAYDAY! MAYDAY!! dimotori oleh Teater Pagupon, IMSI, dan IKASSLAV. Seluruh penjualan tiket acara ini akan didonasikan untuk biaya rawat Mas Dekun.

Hmm, baiklah, karena judul tayangan ini adalah “MAYDAY! MAYDAY!!” maka sudah sepatutnya bahasannya  pun tidak jauh-jauh dari hal itu. Begini ceritanya, di acara ini banyak pengisi acara yang menurut gw WOW banget. Ada Payung Teduh, The Bobrocks, Sasina, dan Dini Budiayu. Awalnya, gw hanya tau tiga dari empat guest star tersebut. Namun, untuk mengobati rasa penasaran, akhirnya gw pun berniat akan stay di situ hingga akhir acara. Kayak apa sih si Dini Budiayu ini? Musiknya kayak gimana? Berbagai pertanyaan muncul dalam benak gw.

Begitu Dini Budiayu melantunkan lagu pertama, gw pun nganga. Belum lagi, di peralihan menuju lagu kedua, doi sempat berkata bahwa dirinya sedang tidak fit, dan mohon maaf apabila nyanyinya kurang enak. WHAAAT? Lagi nggak fit aja memukau gitu, apalagi kalo fit?! Makjaaang. Jiper nih gw, jiper sejiper-jipernya jiper. Fuh.. suaranya bening, alus, bersih, dan jangan tanya tuningnya, huhuhu, masya Allah deh pokoknya. Ibarat suara brass tuh ya, suara tiupannya Mas Andreas mungkin, very clearly. Hahaha, lokal banget ya gw?! Biarin :D

Setelah Dini Budiayu, yang paling ditunggu-tunggu: Payung Teduh. Huaaa, siap-siap meluk guling. Mana waktu itu Ivan yang nyanyi (Ivan: pemetik guitalele), karena Is lagi kurang fit, jadi ada beberapa lagu yang di back-up Ivan. Ternyata, penonton pun terbius oleh suara Ivan, dan ke-cool-annya doi. Ahahaaa, jaim lebih tepatnya. Salut lah, kalo sesuatu yang dilakukan dari hati memang akan lebih cepat sampai ke hati lagi. Good!

Nah, yang terakhir nih, yang bikin gw tambah jiper. Pas lagu Tidurlah, Is ngajak Ucha untuk nyanyi bareng di panggung. FYI, Ucha adalah salah satu anggota Sasina (IKSI 2006, Ketua Sasina). Huaaaaa.. ini sungguh-sungguh surprise spesial deh pokoknya. Udah lama juga nggak denger suara Ucha di panggung. Daaaaaan, tampak memukau, aaaaah. Belum lagi, intrik-intrik humor di panggung. Kemudian, lagu Malam, Is juga ngajak Ipeh (salah satu anggota Sasina, seangkatan Ucha, partner of sing juga). Semakin awesome saja, sodara sodara! Gw, Esthi, Citra, langsung diam seribu bahasa. Baiklah, they are born to sing, ya. Sembari muka kagum, berkaca-kaca, speechless mampus.

Gw pribadi, sempet bilang ke Galuh: “gw boleh keluar dari Sasina untuk sementara waktu nggak Gal?” saking jipernya. Apalagi, besoknya gw harus bawain lagu Radha, yang penuh dengan lengkingan-lengkingan mampus itu. Mirisnya, gw biasa dapet part yang bernada low/middle, sesuai dengan range suara gw. Hal ini membuat gw berintrospeksi diri, ngaca, merendah, dan yaa, so far ada sedikit rasa tertantang untuk jauh jauh jauh lebih baik lagi dari yang sekarang. Very inspiring.

Akhir kata: MAU MAYDAY LAGI! DINI BUDIAYU, PAYUNG TEDUH, UCHA, IPEH!

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...