Langsung ke konten utama

Born To Sing

Melanjutkan bahasan sebelumnya, tentang MAYDAY! dan para penyanyi yang bikin speechless, gw jadi mikir: tapi memang, di dunia ini, benar-benar ada segelintir manusia yang diciptakan untuk ‘menyanyi.’ Mengapa gw kasih tanda kutip? Karena iseng aja, hahahaha. Baiklah, ini nggak lucu, Idha!

Menurut hemat gw, suara bagus bukanlah segalanya, tapi untuk menyanyi membutuhkan suara yang bagus, huahahaha. Jadi?? Hmm, gini gini, coba bayangkan antara suara bagus dengan suara yang tidak bagus (*yang kayak apa? Secara subjektif dulu aja*). Kemudian, bedakan antara menyanyi yang baik dengan menyanyi yang belum baik, meskipun si penyanyi punya suara yang bagus. Ya gitu lah, hahaha. Bagi yang belum memahami apa yang dimaksud, bisa langsung menggunakan layanan ON CLINIC ya! *sumpah, ini jayus banget!*

Nah, hmm, bagi readers yang punya suara bagus, syukurilah! Meskipun belum bisa menyanyi dengan baik. Lalu, bagi yang bisa menyanyi dengan baik, padahal bersuara pas-pasan, tetap syukuri juga ya! Setiap manusia diberi keadilan oleh Tuhan dalam hidupnya, sesuai porsinya. Maka dari itulah, setiap kekurangan yang kita miliki, tak lain dan tak bukan adalah karena kelebihan yang belum kita miliki sudah menjadi hak orang lain, halah. Bingung? Pegangan coba! Pegangan! Kalo kata temen gw: semua orang bisa nyanyi, tapi nggak semua orang bisa menyanyikan lagu. Kalo kata Agnes: banyak penyanyi yang suaranya bagus, tapi nggak semua penyanyi bisa bikin enak sebuah lagu.

Seperti halnya born to sing: mereka--orang-orang spesial yang dikirim Tuhan—dilahirkan untuk mempermanis suasana dalam bilik hidup, aiiih :’) so, yang terpenting adalah do it by your heart, guys! Dalam hal apapun. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan