Langsung ke konten utama

Jember Fashion Carnival (JFC)

Jember Fashion Carnival (JFC). Awalnya gw hanya mengetahui bahwa acara ini sekadar acara fashion yang diadakan di Kota Jember. Namun, setelah beberapa minggu lalu bertemu dengan Mas Dynand Fariz di Esmod Jakarta, lalu mendengarkan sedikit kisahnya dari beliau, gw semakin kagum dengan acara ini.

Pertama, gw sempat kaget ketika beliau berkata bahwa JFC ini adalah acara nonprofit, alias acara sosial. Lho? Kok bisa? Karena ternyata banyak fakta yang tersembunyi dibalik megahnya acara ini. Pertama, acara ini diadakan di Kota Jember (yang kabarnya merupakan ‘kota santri’). Dynand berhasil mengubah paradigma bahwa berkesenian juga merupakan bagian dari ibadah. Ya, ibadah kepada Allah atas syukur nikmat kreativitas yang telah diberikan Tuhan kepada manusia.

Kedua, dalam JFC, siapapun bisa menjadi talent catwalk. Orang-orang dari kota hingga orang-orang dari desa-desa terpencil sekalipun. Dari saya, oleh saya, dan untuk saya. Para talent membuat sendiri kostumnya, ide pribadi, dana pribadi, dan dia juga yang memeragakan kostumnya di catwalk. Tidak seperti model-model biasanya: cantik, tinggi, langsing. Akan tetapi, siapa saja bisa mengikuti ajang ini. Dari anak kecil hingga orang tua, semuanya ada. Tak pandang usia, tak pandang strata, tak pandang fisik semata. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama, tinggal bagaimana usaha masing-masing saja.

Ketiga, dengan adanya JFC, perekonomian Kota Jember pun meningkat. Para pedagang kecil dan menengah mempunyai penghasilan tambahan untuk menghidupi keluarganya. Ibaratnya, membuka lapak dagangannya di acara JFC tiap tahun merupakan ‘penghasilan tambahan tetap’ yang bisa diandalkan. Hal ini sangat berprospek karena peminat JFC tiap tahun semakin banyak. Mulai dari panitia, pers, talent, dan masyarakat penikmat seni berdatangan ke Kota Jember: menjadi saksi mata aset seni budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Inspiring!

Hal-hal yang gw ungkapkan di atas hanya sebagian kecil dari ‘isi JFC’ ini. Gw yakin, masih banyak sesuatu yang belum terungkap. Penasaran dengan acara ini? Datanglah ke Jember tanggal 8 Juli 2012 nanti. See you there, guys!

Komentar

dha, lo jadi volunteer JFC? ih pengen nonton deeeh juli nanti

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan