4.4.12

Entah Apa Namanya?


Hampir saja dini hari. Menumpahkan kegelisahan dan berbagi perasaan yang ada di jiwa, biasa saya lakukan sebelum mengerjakan tugas-tugas akademis. Entahlah, ini dipandang sebagai sebuah sisi kekurangtepatan atau bukan. Tentunya, ada rasa lega yang teramat lekat apabila telah tamat menuliskan beberapa rangkaian kalimat.

Terlampau ‘cukup’ bagi saya mengisi kekosongan ruang dalam blog kesayangan. Bukan soal pemertahanan eksistensialisme diri dalam dunia maya, melainkan sesuap tanggung jawab terhadap sebuah masa yang lindap oleh rasa.

Terima kasih atas anugerah, rahmat, juga kasih sayangMu, yang selalu Kauberi tanpa ragu. Padahal manusia kadang lupa: lupa mana daratan, dan mana lautan, atau yang lebih sering: lupa ingatan, kalau kita punya Tuhan.

Selamat malam rasa, selamat datang cinta. Sebaiknya dua nama itu kita genggam bersama, agar tak saling jera. 

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...