Hampir saja dini
hari. Menumpahkan kegelisahan dan berbagi perasaan yang ada di jiwa, biasa saya
lakukan sebelum mengerjakan tugas-tugas akademis. Entahlah, ini dipandang
sebagai sebuah sisi kekurangtepatan atau bukan. Tentunya, ada rasa lega yang
teramat lekat apabila telah tamat menuliskan beberapa rangkaian kalimat.
Terlampau ‘cukup’
bagi saya mengisi kekosongan ruang dalam blog kesayangan. Bukan soal
pemertahanan eksistensialisme diri dalam dunia maya, melainkan sesuap tanggung
jawab terhadap sebuah masa yang lindap oleh rasa.
Terima kasih atas
anugerah, rahmat, juga kasih sayangMu, yang selalu Kauberi tanpa ragu. Padahal
manusia kadang lupa: lupa mana daratan, dan mana lautan, atau yang lebih
sering: lupa ingatan, kalau kita punya Tuhan.
Selamat malam rasa,
selamat datang cinta. Sebaiknya dua nama itu kita genggam bersama, agar tak
saling jera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar