5.3.12

Privasi Berbingkai Fiksi

Alhamdulillah, baru bisa napas.

*kalo sedang kurang enak badan, lebih baik tidak memaksakan diri membaca ini*
Tidurnggaktidurtapingantukmeskipunbanyakyangmenungguesoksiapalagikalaubukanpenelitianpenelitianimpiansemogaberhasildanmendapathasilterbaikapapunitu..

Siapa pun, profesi apa pun, umur berapa pun, pasti pernah mengalami hal ini:
  • Lupa makan. Hal ini disebabkan oleh adanya detik-detik yang selalu mengejar tanpa toleransi. Mulai dari bangun pagi, lalu menyelesaikan apa yang harus selesai hari itu juga, pasti pernah lupa makan. Lupa, benar-benar lupa. Bukan karena sengaja puasa atau alasan apa pun. Lupa begitu aja.
  • Menunda membalas sms. Satu atau dua sms yang masuk. Mungkin akan memunculkan niat menunda membalas—karena menurut kita, tidak terlalu urgent, dan bisa dibalas setelah ‘urusan’ ini selesai. Kecuali sms-sms yang tidak bisa ditunda.
  • Mendadak lebih mudah untuk bisa fokus, tenang, dan serius. Walaupun dari lubuk terdalam udah cukup ‘mengejar jarum jam’, tetep bisa madhep lan manthep ngadepi pegaweyan.
  • Selalu legowo, berapa pun materi yang harus dikeluarkan. Hmm, kalo untuk yang satu ini, mungkin nggak semua orang dapat dengan mudahnya merelakan begitu saja demi sesuatu. Namun, kadang-kadang secara nggak sadar kita melegowokan hati kita, toh materi bisa dicari nek udah rezeki.
  • Ada aja hal-hal yang bikin hati kesel. Secara nggak sengaja, kalo ada satu hari yang menuntut banyak/ragam kerjaan/tugas/kegiatan, trus ada hal kecil di awal yang sedikit membuat bete, lalu kita ngedumel dikit, setelah itu niscaya seharian akan tidak selancar yang diharapkan. Mengapa? Efek domino. Efek domino dari sedikit ‘kotoran hati: ngedumel, kesel, bete, dll’ yang memicu sinyal-sinyal ketidaklancaran kegiatan seharian. Halah, haha.
  • Ada aja yang bikin kita menunggingkan senyum. Ini yang sangat tak terduga, yang biasanya terjadi setelah rangkaian kekurangberuntungan dirasakan. Namanya juga ‘ada aja’, yaaa ada memang, tapi bener-bener nggak terduga aja. Tuhan selalu ngasih kejutan-kejutan tak terhingga di luar nalar. Ini namanya hikmah dibalik peristiwa. Klise, tapi nikmatnya tidak bisa dideskripsikan secara gamblang kalo pernah merasakan. Seriusan deh!
Bagaimana dengan rentetan harian teman-teman? Ada yang samakah? Atau punya cerita yang berbeda? Bila berkenan dan bersedia, monggo lho. Kalo kata orang bule ‘feel free to share’ tentang ini. Namun, jikalau memang lebih nikmat disimpan secara privasi, mengapa tidak? Toh sama-sama kepingan hidup yang sekadar dibingkai fiksi.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...