6.3.12

Atas Nama Penelitian

Halo malam.

Akhirnya sampai juga di penghujung hari Senin ini, pada 5 Maret yang penuh ilusi. Jiaaah.
Meskipun mata udah terlampau kriyep-kriyep minta jatah buat ditutup bentar, otak gw masih menggebu-gebu untuk sekadar nulis ini. Hihi.
Selain itu, berhubung proposal yang kelar bukan diberi judul ‘skripsi’, jadi gw hanya memuja-muji pihak umum saja. Namun, naluri dan hati gw masih sangat ingin banget sekali mencurahkan isi simpati.

Pertama, Rangga. Nama yang kali pertama muncul di benak gw ketika pada akhirnya kami memutuskan untuk ‘menggarap’ hal nekat ini. Anak Prodi Indonesia yang memulai belajar Ilmu Arkeologi. Mengapa disebut nekat? Karena gw dan dua teman gw—anak fasilkom dan manajemen—dan kami sama-sama semester delapan, sangat berniat memahami budaya dari sisi Arkeologi.

Kedua, Chusnul. Salah satu rekan Arkeologi yang gw repotkan juga, meskipun sedikit, tetap saja sangat membantu. Hehehe. Nomor ponsel dan daftar nama dosen Arkeologi, gw dapetin dari doi. Thanks a bunch, Nul :)))

Ketiga, Mas AB. Terima kasih atas pertemuan awal yang sangat menginspirasi. Ditambah lagi pinjaman-pinjaman bukunya yang yahud! Arkeolog yang sangat berjiwa muda.

Keempat, Arin. Temen sekelas di kelas Wayang tahun lalu, yang entah kenapa justru makin ke sini jadi makin akrab. Terima kasih tak terhingga karena udah bantuin banyak banget. Dari mulai ngenalin dosen, ngoreksi konsep, nemenin ke sana kemari, ngasih masukan yang sangat positif, juga dukungan yang tak kunjung habis.

Kelima, Mas AN. Maafkan saya Mas, udah ngrepotin dari awal ketemu. Malem-malem sampai subuh masih konsultasi via sms dan email. Subhanallah banget lah pokoknya. Beruntung bisa kenal Mas AN sebelum lulus. Hiks. Meski baru kenal sehari, rasanya seperti dibimbing sama dosen sendiri.

Keenam, Mba Nana. Doktrin-doktrin dini, dari yang tadinya belum ada niat untuk ikut ‘ajang’ ini, hingga pada akhirnya aku memutuskan menjadi salah satu kontingen. Tsaaah, kontingen. Hahaha. Maturnuwun sanget udah mau nuntun aku, dari yang nggak tau apa-apa, sampai bisa punya kemauan yang kuat untuk belajar ‘serius’ demi proyek ini.

Ketujuh, Mas Warhot. Terima kasih banget karena udah mau menampung kami nongkrong nunggu wangsit. Hahhaaha.

Kedelapan, Mas pengusaha warnet-fotokopi-print-dll. Maaf ya Mas, saya bawel banget waktu itu. Maklum, agak-agak cemas. Hehe. Salut sama Mas, begitu sabarnya menghadapi banyak pelanggan, dengan berbagai macam kebutuhan yang berbeda, tapi tetap sopan dan memuaskan pelanggan. Salut! Padahal si Mas ini single fighter di toko tanpa ada yang bantuin.

Kesembilan, Kiki P dan K BEM FIB UI. Saran-saran lo sangat bermanfaat. Terima kasih semangatnya. Padahal kita belum pernah ketemu sebelumnya, tapi entah kenapa gw merasa sangat akrab ngobrol via telepon.

Kesepuluh, Mas Nazar. Makasih ya Mas, udah membantu menyampaikan sesuatu ke Bu Nitra, kamsha hamnida.

Kesebelas, Bu Nitra. Berjuta terima kasih karena mempermudah jalan menuju tanda tangan. Hahaha. Makasih ya Bu :)

Keduabelas, Mas yang punya fotokopian FISIP depan. Terima kasih atas kesabarannya mengahdapi saya. Hihihi.

Ketigabelas, Mas yang punya fotokopian FISIP deket FIB. Makasih banyak Mas, membantu memperlancar proses pengumpulan dengan layanan fotokopi yang ekstra.

Keempatbelas, Bucil. Huahahaha, bucil, teman kosan yang setiap saat setia menemani begadang, berkenan diganggu telepon-telepon aneh dari gw. Cup cup muach.

Kelimabelas, Japra. Temen ngalay bareng, temen curhat, temen hidup, halah. Haha. Cuih :P

Keenambelas, Suci, Husein, Viktor. Makasih banyak udah mau direpotin dengan pertanyaan-pertanyaan konyol gw selama sebelum pengumpulan proyek. Maaf ya, mungkin gw cukup annoying sesaat. Sayang kalian :)

Pihak-pihak yang sangat membantu, yang belum dapat mimin sebut satu persatu. Big thanks :)
Kecup jauh. Salam hangat. Semoga dukungan dan doa teman-teman mendapat balasan yang setimpal dari Allah. Aamiin. 

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...