Selamat malam
bloggers,
Bagaimana kegiatan
hari ini? Serukah? :)
Semoga selalu
menyenangkan ya.
Akhir-akhir
ini gw sedang kecanduan dengan musikalisasi puisi Ubiet & Dian HP. Mengapa? Selain suaranya yang secara
lembut-tegas mengisyaratkan dalamnya isi puisi itu, juga harmoni laras yang
dibuat. Menurut gw, ini sangat pas. Suara Ubiet yang ‘berat’, dan dapat
menjangkau oktaf-oktaf yang biasanya belum dapat dijangkau oleh penyanyi lain. Ah,
its awesome! Belum lagi Dian HP, dengan
cantiknya mampu mengubah bilah-bilah piano menjadi sebuah senyawa yang
menghidupkan lagu.
Oh
iya, jangan dikira musikalisasi puisi ini lagu-lagunya mellow semua, atau cenderung sedih. Namun, aransemen yang
diciptakan justru membuat pendengar ‘lebih menjadi manusia’ (red.). Menurut
subjektivitas gw, lagu-lagunya nggak membuat pendengar sedih, galau, ataupun
semakin tenggelam dan terhanyut dalam lingkaran kebimbangan, tetapi malah
semakin membuat kita peka sekitar, juga menguatkan sosok ‘aku’(red.). Kemudian,
secara tersirat menunjukkan bahwa ‘mellow bukan berarti sedih, justru harus
semakin kokoh’. Itu yang gw tangkap setelah berkali-kali mendengarkan karya
mereka—tanpa rasa bosan.
Dapat
gw simpulkan bahwa ‘yang lahir dari hati, tentu akan kembali ke hati’. Barang siapa
yang berkarya sepenuh hati, pasti akan sampai ke hati lagi, melalui jalur apa
pun. Sesuatu yang dipersembahkan ‘dari hati’ memang akan selalu menempel di
hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar