Bolehkah aku
mengirim beberapa larik lirik untukmu malam ini? Sekadar menepis benih-benih
rindu yang mulai tumbuh tak beruang. Sederhana, sayang aja kalau terbuang. Mungkin
kamu sudah memulai pengembaraan alam maya yang lain—yang hanya dipunya kamu dan
Tuhan. Kalau nanti kamu tak sengaja menemuiku di persimpangan, aku tak
mengharapkan disapa, apalagi dipanggil dengan nama. Cukup dengan melirik
sedetik, setelah itu simpan saja dalam-dalam. Asalkan selalu ingat, di mana dulu
rekaman itu kamu kenang.
aku membeku dalam dingin tanpa kabut,
sementara kau hanya bersitatap menghampiri
pekat.
meski gemetar, aku lantas menulis sebongkah
namamu lembar demi lembar.
dari jauh, kau hanya sesekali mencuri
pendaran-pendaran aura tanpa harus kaubayar.
lihat! Betapa riuhnya ketukan-ketukan kecil
yang kita hadirkan saat itu,
sayangnya, kita tak saling tahu.
mungkin lebih baik kalau kita tunggu,
semoga masih keburu.
…. …. ….
:
telah sampai di ujung Februari
2 komentar:
what does it mean, anyway? :)
anonim: anything, about life :)
Posting Komentar