Sastra anak dan
sastra dewasa. Dua jenis ruang lingkup di dunia nyata yang mutlak akan dialami
oleh seorang manusia dalam fase hidupnya. Tidak dapat dimungkiri bahwa keduanya
mempunyai hubungan yang sangat erat karena saling memengaruhi satu sama lain.
Hal ini menjadi sorotan mendasar yang harus diperhatikan ketika kedua fase ini
dicitrakan ke dalam bentuk bacaan. Karakteristik umum atau kategori
pengelompokan karya sastra biasanya dibagi berdasarkan bentuk dan isi suguhan.
Pemahaman semacam ini dapat kita ketahui setelah mengenali genre setiap karya
yang dihasilkan.
Perbedaan yang
sangat mendasar: bentuk dan isi. Pada sastra anak biasanya ditemukan tampilan
yang sederhana, permainan warna-warna cerah yang mendominasi, diksi yang tidak
terlalu rumit, konflik yang ringan—tidak kompleks—juga penyelesaian kegelisahan
diri sendiri yang dapat dengan mudah diatasi. Berbeda halnya dengan sastra
dewasa. Ditilik dari bentuk dan isinya, sastra dewasa menggunakan bahasa yang
agak rumit, juga konflik yang sangat kompleks. Kedua hal inilah yang memicu
semakin dalamnya proses penyelesaian konflik yang harus dipecahkan oleh tokoh
dalam karya sastra dewasa.
Pada
hakikatnya, elemen-elemen yang telah ada pada setiap genre karya sastra
menimbulkan pelabelan sebagai pencitraan dua dunia dengan pemosisian latar usia
yang berbeda. Namun, di antara beberapa perbedaan tersebut, ada elemen yang
memiliki kesamaan sifat antara sastra anak dengan sastra dewasa, sisi yang
sangat mendasar dalam kehidupan: kegelisahan tentang pemertahanan hidup, juga
tentang kematian. Kedua hal ini akan selalu hadir dalam sebuah karya sebagai
pembelajaran fase-fase kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar