Langsung ke konten utama

Tentang Keseimbangan Tubuh



Bismillah,
Pemirsa, udah hampir di penghujung Desember nih. Apa kabar wish list 2011? Mari sejenak tengoklah ke belakang! Yuhuu.

By the way, minggu-minggu kemarin itu, gw merasakan beberapa hal aneh. Yes! Seaneh muka lo yang lagi baca, hahaha. *becanda, pemirsa, piss ya* hmm, misalnya kalo lagi jalan kaki, nggak ada angin topan, angin beliung, nggak ada hujan es atau hujan salju, tapi lo jatuh. Kaki lo mendadak lemes, kayak nggak kuat jalan kaki, trus mendadak cenat-cenut (yang ini nggak ada SM*SH nya kok, sungguh!) dan tulang kering/betis lo terasa nyeri. Uwe nda nerti agy dec eang inih?! Masih bisa baca tulisan yg tadi kan? Masih lah, kan aku dan kamu sama-sama anak gehul dekade 90-an. Korban friendsterisasi dan eM-I-eR-Ci, hihi.

Sebenarnya kalo gw selisik lebih jauh, jauuh, sangat jauh sampai tak terhitung lagi berapa ratus kilometer jarak yang tak bosan-bosannya memisahkan kita, juga yang selalu menciptakan rindu di atas rasa, apalagi di sela-selanya. Eaaa. Pulangkan saja, aku pada camerku, atau pacarku, uwoo uwoo.. *oh, situ udah punya pacar emang?!* ini dari tadi mancing mulu deh, ganti paragrap ah, ngambek! *buru-buru ke toalet, emang Jodhi? Huauahau, piss Jod ;p*

Semua ini mungkin karena gw udah lama nggak lari pagi, push-up, sit-up, dan up-up yang lain. Makanya setelah beberapa hari kemarin gw melakukan perjalanan yang sangat panjang—dan agaknya cukup tolil sih—hanya demi suatu hal yang bikin gw sangat excited banget. Ditambah penyakit yang namanya Diare, maknyuuuus! Sampai detik ini, saat gw ngarang-ngarang cerita begini, eh, maksudnya nulis cerita ini, kaki gw masih manja. Padahal ya, udah gw pakein krim nyeri tulang semenjak tiga hari yang lalu secara rutin sebelum tidur setelah mandi dan bersih-bersih, tetap saja bre, masih cekot-cekot. Huh.. kalo ad asaran, boleh laaah! Tukang pijet khusus perempewi, yang nggak jauh-jauh dari Depok, atau bisa juga tempat spa. Haha, kalo ini mah sekalian ngeceng. Pamit ya, pemirsa :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan