Bismillah,
Biasanya kalo Ayah atau Ibu telepon pagi-pagi ke ponsel saya adalah untuk memastikan, saya udah bangun atau belum. Hmm, atau nggak, menanyakan kabar, dan semacamnya. Namun, tadi pagi Ayah saya telepon pukul 5. Berhubung ponselnya saya atur mode getar aja, jadi nggak kedengeran kalo ada telepon atau pesan singkat. Setelah terkonang oleh saya, ternyata ada panggilan tak terjawab dari Ayah di nomor utama. Saya pun langsung mengirim pesan singkat, dan menanyakan ke Ayah saya “ana apa Yah?” Setelah itu, Ayah saya telepon lagi. Kali ini saya angkat.
F: “Assalamualaikum, Dha”
M: “Waalaikumsalam, kenapa Yah?”
F: “Ibumu kecelakaan semalem sama Azky, jatuh dari motor..”
M: (masih berusaha mencerna kalimat yang diucapkan Ayah) “hhh..”
F: “Iya, trus kaki kanannya nggak bisa buat jalan, makanya semalem langsung dibawa ke Sitanggal”
M: (masih berusaha tetep narik napas yang panjang, biar nggak mbrebes mili) “Trus, sekarang di mana Yah?”
F: “Barusan pulang dari sana, lagi istirahat di kamar, Nok. Masih lemes banget tadi,”
M: “Aku mau ngomong sama Ibu ya, Yah..”
Entah, saya nggak tau harus bagaimana. Setelah adegan telepon itu, tetep aja mbrebes mili secara lancar tanpa hambatan. Ingin memeluk Ibu rasanya, dan bilang “aku sayang sama Ibu..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar