Bukannya aku tak mau menebusmu, Rindu. Ini tentang bagaimana caranya agar aku leluasa menyimpan rasa. Betapa pun telah lama ia memuncak, sampai-sampai aku sendiri masih belum tau seperti apa rasanya melepasmu.
Ketakutan—selama itu—jauh lebih sempurna ketimbang kelegaan yang nantinya akan dicapai. Aku pun sangat paham luar dalam, pada arus kepekaan masa yang selalu saja punya alasan untuk menyusun ulang sebuah niatan.
Kekhawatiran ini muncul begitu saja, sesaat ketika hampir aku lepaskan Rinduku. Aku masih belum siap menceraikan kumpulan rasa yang telah sejak lama, dan entah kapan aku mulai lalai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar