25.11.11

Kau Tak Cukup Tau, Juli



Aku menerawang berkilo-kilo meter dari sini, selama empat belas minggu. Berusaha memaafkan nadinadi yang sedari tadi pulang pergi mengincar pagi. Dia hanya menyimpan harap—yang benarbenar diyakini—belum lenyap, masih membuat lini dalam saraf kegilaan ini. Mengumpulkan ceceran keberanian untuk dipersembahkan pada manusia-manusia-yang-merasa-dirinya-dibutuhkan. 

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...