Langsung ke konten utama

Komedi Cerdas



Bismillah,

Beberapa hari yang lalu, akika sempet jenjong mawar posting tentang acrina yang adinda di salah satu stasiun televisi swasta yey.. hahaha. Cukup Fernando! Cukup! Maklum, mahasiswa tingkat akhir, jadi agak-agak sibuk dikit gitu lah. Sibuk apaan coba? Sibuk mencari kesibukan yang sekiranya bisa disibuki, biar tetep sibuk. Oke, keep focus.

Begini ceritanya, sebenernya gw juga bingung bin galau, mau mulai cerita dari mana ya? Hmm, hmm, lalala~yeyeye, hahaha. Pembaca yang budiman, perkenankanlah saya, sebagai penulis blog—yang kadang males ngepost—untuk meluncurkan salah satu tulisan saya kali ini, yang berjudul bla..bla..bla. yaaa, gitu deh pokoknya. Maaf ya, gengges nih -- __--

Kali pertama gw nonton yang namanya Stand Up Comedy di KOMPA* TV, langsung jatuh hati. Segampang itu? Ya, segampang itu. Love at first sight. Nggak percaya? Terserah lo, jek! Urusan lo, mau percaya atau nggak, gw nggak masalah kok, gw nyantai men, dan gw juga nggak akan cari masalah sama lo yang nggak percaya. FINE! **maaf, terlalu lebay.

Sebuah tayangan komedi, cukup unik, ringan, tapi tetap berisi, alias candaannya nggak murahan, atau murdiono. Nah, acara ini ternyata adalah ajang/kompetisi untuk mencari komedian-komedian cerdas yang akan mewarnai dunia hiburan Indonesia di masa kini, juga masa gitu, hahaha, masa depan diiing ;p

Terhitung dari entah kapan, gw juga nggak ngitung, yang pasti udah sekitar lima atau kali keenam, bahkan ketujuh—kalo nggak salah ya pemirsa, gw ikutin nih acara, sampai nggak mau sedetikpun gw ketinggalan atau sekip karena apa pun. Namanya juga cinta, pasti akan melakukan apa aja demi mendapat kepuasannnya, iye nggak? **kayak pernah jatuh cinta aja lo? Eh, curcol deh akika..


Nah, namanya juga perempuan muda, belia, jomblo pula, kadang suka muncul virus merah agak kepink-pink-an. Kebetulan, ada beberapa komedian yang bikin gw makin jatuh hati, seperti si Ryan, juga Ernest. Hmm, selain ganteng dan auranya beda, pastinya punya suatu karakter tersendiri kalo pas lagi show-time. Selera masing-masing sih sebenernya, tapi bagi gw pribadi, Ryan dan Ernest itu selalu menyuguhkan materi komedi yang fresh, kekinian, dan nggak biasa. Mereka cerdas dalam hal mengolah dan mengemas suatu objek kecil, yang mungkin kadang ‘sampah’, nggak disentuh orang banyak, dan sangat tidak terduga. Bo! Gw udah kaya komentator acara deh ini, kalo dibayar sih mending, ini kagaaak. Hahaha, materialis ya?!

Menurut hemat gw ya, kurang lengkap deh hidup lo kalo belum pernah nonton acara ini *perlu digarisbawahi, gw sama sekali nggak dikontrak tipi itu untuk promosiin acara ini, OKE* gw hanya merekomendasikan. So, seperti yang gw bilang di awal, nggak murahan isi komedinya, nggak bawa-bawa SARA, apalagi SARA AZHARI, berat men! #eh haha, soalnya doi kan gede. Apanya yang gede? *dijawab dalam hati aja :)

Tunggu apa lagi? bagi yang malam Minggu-nya galau bukan kepalang, resah-gelisah (geli-geli pasrah), gusar-gulana, atau nggak mau ke mana-mana karena: satu-males ke mana-mana, dua-duit cekak, tiga-nggak punya acara, empat-nggak punya temen, lima-nggak punya gandengan (truk kali, gandengan!) enam-stres skripsweat, tujuh-stres dijodohin #eh, curcol lagi ;p

Mampir di situ lah pokoknya, insya Allah nggak rugi. See you guys!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan

Sedikit Tentang Nulis

Beberapa hari lalu, gw sempat mencoba memulai untuk menulis cerpen. Meskipun tema yang ditawarkan masih seputar cinta-patah hati, tetep aja, buat gw nulis cerpen itu butuh ide yang kaya, juga referensi yang cukup. Mungkin gini, nulis itu gampang, nulis apapun. Nulis cerpen juga bisa kok ngasal. Nah, kalo yang ngasal-ngasal mah gw bisa. Huahahaha. Yang butuh perjuangan itu nulis yang idealis, kaya ide, alurnya logis, dan enak dibaca. Walaupun gw udah kenyang teori-teori sastra, dalam hal ini nulis nggak banyak butuh teori. Ibaratnya, teori itu hanya menyumbang 5%. Justru 95% sisanya adalah kreativitas penulis dalam mengontrol dan mengolah, juga memilih kata yang tersedia di dalam otak kita. (*yang setuju, RT yaaa!) Huahahahaha.. Nggak semua penulis (‘orang yang menulis’) bisa langsung tarakdungces lancar bikin kalimat pertama di awal. Ada juga yang memang butuh mood bagus biar idenya mulus. Ada juga yang harus diputusin kekasihnya dulu, baru bisa ngalir nulisnya. Ehm, tapi gw buk