Langsung ke konten utama

Anugrah Bulan Ramadhan (edisi buka puasa)

             Setelah berkelana agak menggila di Kota Kembang selama 3 hari, Allah masih ngizinin gw hidup di detik selanjutnya. Masih hari pertama, 1 Agustus 2011. Gw sampe Depok agak sore, sekitar 4p.m. sampe kosan, beresberes, dan tiba-tiba Uswah sms ngajakin buka puasa bareng. Yowes, akhirnya langsung capcus ke tempat jajanan sekitar Margonda. Kami berdua kalo buka puasa emang settingannya udah begini: nggak makan nasi, cuma pake snack aja, a.k.a kudapan yang manis alias tidak berlebihan kenyangnya. Jadilah, gw menyarankan agar buka puasa di depan toko buku ternama deket Margo City itu, sebut saja akang Gramed. Sip, kami berhenti di situ. Ada bubur sumsum, mie ayam, ayam crispy, lopis, aneka ragam satwa, eh.. maksudnya aneka ragam gorengan, dan masih banyak lagi. Begitu pun dengan minuman yang sangat variatip tip tip. Cus! Trus, Uswah memergoki plat nomor motor si tukang bubur sumsum ini berhuruf G. Langsung deh, si Uswah bilang ke masnya kalo gw juga dari Tegal. Apa yang terjadi sodara-sodara? Gw dan mas bubur sumsum ngobrol asyik, mulai dari tinggal di mana di Depok, di Tegal tinggal di mananya, tanya keluarga, pekerjaan, sampe masnya nunjukin kalo di deretan penjaja makanan depan Gramed, kebanyakan emang orang Tegal dan sekitarnya. Masya Allah :) 

             Setelah ngobrol ngalor-ngidul-ngetan-ngulon, tibalah saatnya harus bayar itu bubur sumsum. Nah, bagian ini yang ditunggu-tunggu. GRETONG! Hahaaha. Nggak ding! Gw nggak sengemis itu kok --__-- Pas gw tanya ke masnya, berapa yang harus gw bayar, masnya bilang harga asli, dan tak lupa nyebutin harga setelah diskon, huakakakakakz. Gw tentu dikasih harga diskon dongs, asyik khan? *wink* Pas gw bayar, eeeeh, si masnya nggak punya kembalian. Ckck, mau nggak mau yaa jadinya begini: masnya bilang “Yawislah, gawa bae Mba, ora papa..” (Yaudahlah, bawa aja, nggak papa) /red.
**dalam hati: hmm, yeah! Tapi, nggak enak juga lah, toh dia juga sedang mengais rezeki di sini. Gimana ini, gimana, gimana? Dienakin aja lah, toh masnya juga berniat baik :)
Makasih ya Mas..

               Itu kan baru makanan ya, ada juga nih cerita dari si minuman. Gw emang lagi nyari es kelapa banget waktu itu, dan akhirnya nemu tukang es kelapa di salah satu gang. Belilah gw sebungkus es kelapa muda belia yang belum tua, wahaha. Mas-masnya cukup rempong karena ternyata para klien (tsaaaah, klien, biar kerenan dikit!) banyak yang mesen dibungkus untuk dibawa pulang. Berhubung gw cukup sabar, gw pun menunggu sampe si masnya kelar mbundel-mbundelin ngebungkus es. Beberapa detik kemudian, terdengarlah suara sang muadzin mengumandangkan panggilan sholat, yang kebetulan juga digunakan sebagai tanda bahwa umat muslim diwajibkan membatalkan puasanya setelah seharian penuh menjalankan perintah agama.

(ini rempong ya kalimatnya, sengaja ngerjain kamu yang baca ;p)
“ini Mba, dibatalin dulu puasanya!” saran masnya. ’’oh, iya, makasih ya mas (sembari senyum simpul teramah yang gw punya)’’
’’berapa Bang ?’’ gw udah mengeluarkan 5 ribuan. “nggak ada kembaliannya, Mba“ ucap si mas yang senyum..
“yakin Mas, nggak ada?“ (jangan-jangan digretongin lagi gw? --__--)
“iya, nggak ada, yaudah Mba, bawa aja nggak papa kok“ (masnya senyum 5 senti)
“e..yah, jangan atuh Mas!“
“iya Mba, beneran, nggak papa, sok aja bawa“
“ooh, gitu.. makasih banyak ya Mas“

See?
Alhamdulillah yah.. ahahahhahhaa,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M