2.8.11

Kusaksikan Malam Menderu di Kabut Itu

Biarkan aku mengantar malam, lewat titik di tiga sudut itu
izinkan aku menjadi dinginmu, agar selalu dekat dengan nadimu

pada pohonpohon depan ruang yang semakin usang, aku bernyanyi mengajak akar-akarnya, agar tak semakin sepi dibuatnya
:
rindu.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...