30.7.11

Tentang Seseorang yang Melintasi Neuronku Selama Satu Minggu

memang, bukan saatnya romatis-romantisan, tapi aku masih saja setia pada liriknya

pada tanah yang tak sengaja tersiram hujan sore itu,
aku tertunduk
: padu padannya-aku kagum
yang tak pernah kujamah sejak lama
: daun kering pada bahu jalan, lama juga kutinggalkan.
Lalu, apa yang harus kusuguhkan pada pertemuan mendatang?
Aku hanya bunga abuabu pada subuh yang mengalun memagul kepalanmu
Mungkin juga seikat nama pada rasa yang tak lagi ada
Bukan untuk menujumu,
menuju pantai, menemui pasir yang selalu sepi.
Aku hanya ingin menjelma kiasan pada dinding ombak yang tak lekang oleh siang.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...