dibalik pintu itu kita bertemu
rasanya seperti de javu
atau :
mungkin hanya titisan sembilu
aku, dan kamu.
kita tak lagi memeluk udara
yang dinginnya bertema
yang panasnya berima.
semesta turut merana,
serasa punya iba.
Adam, sungguh lidahku kelu :
karenamu.
2 komentar:
sumpahhhhhhh...!!! keren bgt puisi lu kak,,,,gw jg seneng berpuisi,,,dan yang paling penting,,gw fans berat nya madah bahana UI,,,i love MB UI,,
wawawawaaa,
makasih ya Zoe..
:)
gw jg masih belajar kok,
main-main sini ke MBUI, hehe.
Posting Komentar