Langsung ke konten utama

#kelima Tentang Jalan yang Biasa dan Luar (dari) Biasa

Setelah kuliah Pokok dan Tokoh Sastra, 3 jam yang bikin nggak (bikin) ngantuks, yang ada di otak saat itu cuma Kansas. Pukul 12.07 emang jamnya maksi (makan siang), jadi ramayana bambang bow! Gw dan Evi langsung nyari tempat duduk. Begitu dapet, datanglah si Aggy, nimbrung sendirian. Pas makan, awalnya cuma basa-basi yang emang basi ngobrol ngalor-ngidul dan bikin semangat nimpalin. Tiba-tiba, entah gimana awalnya, kalimat pembukanya apa, kami bertiga secara sadar―nggak sadar—ngomongin tentang kewirausahaan. Kami saling berpendapat tentang dunia kewirausahaan, dan tentunya nggak terlepas dari Bob Sadino. Beliau sang entrepreneur yang punya banyak stok kalimat atau pernyataan yang membangkitkan gairah bekerja atau bikin kita mikir, yang kadang nggak kepikiran sama kita. Nah, loh!

Kebetulan, si Aggy ini punya usaha budidaya ikan patin, dan udah buka warung tenda ikan patin di daerah Bogor, udah dari tahun kemarin. Tahun ini, dia juga membuka usaha pendistribusian barang, yang dinamakan “Flash Delivery”, lolos dari lomba entrepreneur UI bulan Januari lalu. Aggy sempet bilang kalo temennya dia pernah nanya “Lo kuliah ya, brarti nilai lo harus bagus. Karna harusnya lo punya passion untuk hal itu.”
*-------------------------------------*Aggy mikir panjang.

Tadi Aggy bilang juga, “kata temen gw---Lo ngerjain tugas organisasi, kepanitiaan, kerjaan, sampe larut malam, bahkan pagi, nggak ngantuk, cape tapi seneng. Sementara, lo ngerjain tugas kuliah yang paling cuma butuh waktu sejam dua jam buat ngerjain aja, bawaannya udah ngantuk kan?”
Gw “Hmm, may be.”
*--------------*gw juga jadi mikir, tapi nggak sepanjang Aggy, wakakakak.

Bob Sadino yang cuma lulusan SMA, sekarang jadi salah satu orang terkaya di Indonesia, tanpa gelar, inget tuh! TANPA GELAR. Kalo orang berpengetahuan lebih, semakin dia tau banyak resiko blab la bla, untungnya sekian, tapi, dan tapi ini itu, akhirnya tuh usaha nggak jalan-jalan. Tapi, orang yang nggak terlalu berpengetahuan, tanpa piker panjang, nggak pake mikir “kira-kira ini untungnya berapa ya?” atau “tapi kalo kaya gini, resikonya gitu,” langsung nglakuin apa yang bisa dia lakuin, karena ya emang dia taunya hanya itu yang harus dilakukan. Bukan maksud ngajak buat nggak berpendidikan tinggi ataupun berpengetahuan luas, tapi sekedar membuka pikiran aja, berkaca pada realita yang ada. Duilee.. :P

Sebenernya banyak sosok yang berwirausaha karena dia keluar dari bangku kuliah, dan sukses. Tapi, semua itu kembali ke tujuan kita. Tiap orang pasti punya orientasi hidup yang berbeda. Ya kan? Ya dong? Biarlah kita memilih jalan hidup kita masing-masing. *yaampun, gw nulis ini tapi sambil mikir: jalan hidup gw ke mana ya??kan gw udah semester 6* huhh..

Allah telah mengaturnya di Sidratul Muntaha, tenang saja.
Cups.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M