Kami tak pernah meminta untuk dilahirkan. Tiba-tiba saja sudah
seperlima abad lebih di muka bumi. Jangankan khusyuk mengabdi, kami sadar bahwa
eksistensi untuk tetap hidup dan tumbuh pun baru-baru ini, tidak dari dulu. Jadi,
tak usah menuntut macam-macam. Cuma langit yang tahu segalanya tentang kita. Dia
yang menaungi rahim perempuan bersama makhluk kecil tak bernama. Dia pula yang
mendengar gelegar tangis tak berdaya saat kita kali pertama ada. Jadi, tak
pantas kau merasa besar.
Sayang, kematian selalu menunda kedatangannya. Mungkin,
masih ada urusan yang belum diselesaikan. O, atau jangan-jangan kesal. Karenanya,
ia selalu memberi kejutan pada orang-orang yang tiba waktunya untuk pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar