23.6.13

............

Setiap jengkal, mengurai jeda
Mengucapkan selamat pagi pada asmara
Meluruhkan dosa semesta

Berlari menuju langit malam
Menyergap gumpalan kabut yang tak pernah surut
Seketika itu, kita tak lagi berjabat rindu

Lalu, kaupanggil jua potongan subuh pada tubuh yang lusuh
Membangunkan alam dari buai larut
Memintaku segera berdebat dengan kenyataan.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...