3.10.12

Surat Kaleng Waktu Itu

Iseng-iseng buka 30HariMenulisSuratCinta. Berawal dari sadar: bahwa gw pernah membuat satu kesalahan, atau lebih tepatnya disebut ketidakbijakan mengontrol emosi. Ya begitulah, semuanya tumpah. Surat kaleng—yang setelah dibaca kembali, membuat gw geli, sampah setengah mati—kokoh terpahat pada blog yang dapat dinikmati orang-orang.

Memang sih, nggak semua orang tahu siapa yang nulis surat-surat kaleng yang terpampang di sana, tapi bagi manusia yang diberi kemampuan lebih, layaknya detektif bayaran kelas atas, kemungkinan akan tahu siapa si empunya tulisan. Mana di situ ada akun orang yang dituju pula! Usai sudah ketentraman hidup, siap-siap menulis prahara baru yang makin pelik.

Tapi nih ya, di sisi lain juga gw berpikir: nggak akan ‘seru’ kalo hal itu nggak terjadi. Suatu hari nanti, lima tahun kemudian, sepuluh tahun ke depan, duapuluh tahun yang akan datang, mau tak mau, suka tidak suka, terpaksa atau nggak, pasti kita punya cerita sambungannya. Sedikit sama/sama sekali berbeda dengan objek yang berbeda pula. Siapa tahu, mention yang dituju di surat kaleng itu memang nantinya berjodoh dengan kita. Semakin banyak dibaca, bisa jadi doa. Atau mungkin, sekadar bercerita pada pasangan kita bahwa pada zaman jahiliyah, kita pernah menulisnya untuk seseorang yang lain di sana.

:”)

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...