7.6.12

Tigasatu-Lima-Duabelas

Hari Kamis lalu, banyak doa melambung di udara. Mulai dari pagi buta hingga malam berikutnya. Terima kasih. Alam semesta pun diam-diam turut membubuhkan sejumput senyuman. Terima kasih, Tuhan.

Tetiba terlintas bahwa pagi itu adalah awal pertemanan dengan duadua. Pundak terasa agak berat. Seperti ada ransel besar berisi masa depan yang harus kubawa selama perjalanan. Bukan, bukan keluhan. Ini lebih tepat disebut renungan.

Semoga, yang semoga-semoga, tak hanya sekadar semoga. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...