7.2.12

Jadi Cinta, Gara-gara Kalian


Gara-gara kalian, aku jadi punya mimpi—lagi.
Terima kasih ya, sini aku dekap satu-satu :D

Entah aku yang belum peka sekitar—selama tiga tahunan lalu—atau memang Tuhan sengaja menakdirkan kita biar lebih diburu rindu. Bukan karena aku sama sekali tidak mau mengenal kalian, melainkan karena aku sendiri masih belum begitu tau apa arti saling mengasihi. Tentu ini membuat neuron-neuron di kepalaku ramai kembali karena sebelumnya cukup sepi. Ya, hampir tidak ada dialog yang biasanya diperdebatkan oleh saraf-saraf otak di beberapa sisi. Dulu, hampir setiap hari selalu ada ‘demo’ yang tiba-tiba saja mampir. Lalu, pelan-pelan menyusut di satu dua sudut, lama-lama surut.

Hari ini, semua ujung jariku terasa gatal—dan masih hingga detik ini—seperti ada yang mengajak berkeliling menuju kotak-kotak hitam pencetak 26 abjad, juga simbol-simbol kecil. Setelah itu, aku merasa dihidupkan kembali dari mati suri. Mati suri menyesali rajutan mimpi-mimpi yang belum berhasil kudekap dalam-dalam. Betapa sibuknya hidup, hanya untuk sekadar ‘menyesali yang lalu’. Bahkan, aku sama sekali tidak kasihan pada si hidup yang terus dibakar waktu. Lagi-lagi hanya karena AKU. Maaf. Aku menyelingkuhi kamu terlalu lama, dan baru hari ini pulang ke rumah. Rumah yang dulu pernah kita bangun bersama dengan beribu janji dan sumpah.

Sekali lagi, maaf.

Kalian, makhluk-makhluk kecil ciptaan Tuhan—yang mungkin juga, jelmaan malaikat—tanpa sadar, tanpa sengaja, telah menggetarkan darah-darah yang sudah lama beku di dalam tubuh. Membisikkan monolog-monolog hidup yang sempat aku tutup, juga berhasil mencuci otak secara ketat agar aku kembali bersemangat. Diam-diam kalian mencuri jurus ampuh sang pengalaman agar aku tidak kembali di titik rentan.

Terima kasih lagi, untuk kali terakhir di detik ini. Mungkin nanti akan ada terima kasih-terima kasih yang lain, yang akan aku kirimkan kepada kalian, jika telah tiba saatnya nanti.

untuk: peserta Lomba Narasi Sintesa

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...