Langsung ke konten utama

Terlanjur Cinta

Hai Bandung,

Pasti banyak deh yang ngirim surat cinta buat lo, dan gw adalah satu di antara ratusan kepingan cinta yang ditujukan khusus buat lo. Anyway, gw kangen. Rindu berat. Padahal gw sempet tahun baruan sama lo di awal 2012 lalu. Kalo diitung-itung, gw udah bolak-balik bercengkerama dengan lo tepat tiga kali di tahun 2011. Awal 2011, gw memutuskan untuk menghabiskan liburan gw bersama lo. Waktu itu dalam rangka melepas rindu, karena memang udah sejak lama gw ngidam pengin ke Bandung. Kali pertama dan terakhir gw ke Bandung tuh saat gw berusia delapan tahun, dalam rangka piknik keluarga besar lembaga pendidikan. Betapa masih melekatnya ingatan gw ketemu temen baru selama tiga hari itu. Sekarang dia apa kabar ya? Sempet dapet info kalo dia udah menikah dan punya anak. Wah, selamat ya! Kangen banget deh pengin ketemu, setelah terpisah sekitar 14 tahun lalu.

Gara-gara itu, gw punya impian untuk bisa ke Bandung lagi—kota yang gw cintai. Beruntungnya gw, Tuhan ngasih kesempatan sehingga gw bisa ke sana lagi. Kali ini gw bertemu lo di saat usia gw 21 tahun. What a beautiful memories? Bahkan, ini adalah kali pertama gw pergi ke luar kota sendirian, nekat, karena tujuan gw hanya bertemu Bandung. Seneng tak terhingga karena gw sampai dengan selamat. Sempet hampir nyasar sih, tapi tetep seru lah.

Well, tengah tahun 2011, ada aja alasan yang membuat gw ke sana. Sesuatu yang sangat gw kagumi. Kopdar. Aneh memang, tapi inilah kehidupan. Mari kita buat lebih seru! Yeah! Hanya satu alasan mengapa gw ke sana: ketemu seseorang. Namun, niat hati ngasih kejutan, orang yang ingin gw temui justru pulang. Ah, belum jodoh kali ini. Meski begitu, gw tetep punya cadangan, hahaha. Malam Minggu di kampus itu, terima kasih ya ‘kamu’, Bandung juga. Entah apa yang bikin gw tambah cinta. Sungguh. Banyak hal tak terduga terjadi di sana. Asmara. Ya, apalagi kalau bukan itu. Sampai sekarang pun masih. Baiklah, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya.

Liburan akhir tahun 2011 datang, gw nggak mau melewatkan begitu saja. Hanya karena gw cinta dengan salah satu acara komedi yang sedang hangat di media, gw rela mengejar off-air sampai ke Bandung. Akhirnya, gw memutuskan untuk menghabiskan momen tahun baru di sana. Ah, manisnya. Gw nggak tau kenapa bisa secinta itu. Gw nggak bisa nyebutin apa alasannya. Bahkan, setelah gw lulus nanti, gw pengin banget menetap di sana. Bukan di tempat gw menuntut ilmu sekarang, atau belahan negara lainnya yang lebih terjamin. Gw hanya butuh lo. Semoga kita bisa bertemu lagi kapan-kapan ya, merenda kehidupan bersama di sana.   

Aku masih menunggu dengan cinta, see you ya :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan