Langsung ke konten utama

Selamat Datang, Pacar Baruku


Dear my new boyfriend,
:')

Semoga kita bisa selalu berdampingan. Gw nggak berharap untuk selalu sejalan, karena buat gw, kita juga punya pilihan dan pola pikir sendiri-sendiri. Jadi, berdampingan nggak harus selalu sejalan. Sederhana banget. Gw akan tetap mendampingi lo, ketika lo memilih utara, meskipun gw memilih selatan sebagai pedoman perjalanan gw. Kita harus sama-sama yakin dengan ‘kompas’ di tangan masing-masing. Apabila nanti, di tengah—naudzubilah min dzalik—pengembaraan, bukan solusi yang kita temui, maka kita harus saling janji untuk sedikit bersabar, lalu menengadahkan kepala, setelah itu bersimpuh pada Tuhan. Janji ya! *kaitin jari telunjuk*

Oh iya, satu hal lagi. Ini sangat penting. Pengertian, dan saling menyemangati. Di antara kita, suatu saat, pasti ada rasa jengah. Gw hanya minta agar kita nggak lupa tujuan awal yang pernah kita rajut bersama. Mengapa? Karena menurut gw, ini merupakan salah satu lintasan yang cukup rentan. Hanya kepercayaan kita berdualah yang bisa mengokohkan pendirian. Maka dari itu, ingatlah saat-saat kita nekat membangun sebuah tekad yang cukup berat. Semoga kita selalu berdampingan bersama sesuai masa yang telah ditentukan Sang Pencipta. Aamiin.

                                           
Untukmu—yang saat ini harus ku tumbuhkan benih cinta: skripsi

Komentar

Abs mengatakan…
idaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
IdhaUmamah mengatakan…
yes, I am
*tampang sok cool, agak songong*

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M