Bagaimana? Sedang
merasakan apa saat ini? Senang karena segalanya terbayar, ataukah hambar karena
ada sedikit penyesalan? Sudahlah, nikmati saja, toh hanya aku yang tau. Kadang,
nggak semuanya baik untuk dipendam, atau dibuang. Anggap saja dua hal ini hanya
lalu-lalang bumbu kehidupan.
Lalu, sekarang
kau mau apa? Gelantungan di bawah jembatan, pasang tali tambang untuk menutupi
pencitraan, atau bahkan mengenyahkan diri dari peradaban? Semua ini hanya
pertanyaan-pertanyaan kosong yang mungkin benar-benar tak punya arti.
Sejujurnya,
aku sama sekali tak mengharapkan episode-episode lama ini terulang lagi oleh
kecerobohan yang sama. Aku manusia biasa yang hanya sanggup menuangkan rasa. Biarlah
sisi lain ini muncul di waktu-waktu tertentu saja, meskipun aku harus selalu
menengadahkan kepala, demi sejumput rasa. Lebih baik aku meninggalkan jejak
yang terlanjur kubuat, walaupun cuma sejenak. Aku pikir, setidaknya si pemilik
rasa bisa sedikit bernapas lega.
Urusan sampai kapan
akan kutinggalkan? Lihat nanti saja ya..
Komentar