14.1.12

: kau—yang selalu aku awasi

Oh My God, jadi juga ini jebakan betmen. Nulisnya aja perlu deg-degan dulu, nunggu dini hari sembari ditemani lagunya Payung Teduh, sama Katjie Piering. Tanpa menyebutkan ini surat ditujukan untuk siapa, gw rasa orang yang 'pada hakikatnya ada di dalam surat itu' juga tau, cepat atau lambat. Yang mau muntah, bawa pispot ya dari rumah, biar nggak tercecer.



Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...