Langsung ke konten utama

Bonus Akhir Tahun

Bismillah,
Gimana kabar, bre? Masih asyik dengan bayangan dan kepingan hari-hari GPMB? Hihi.

Ya! Lebaran umat marching band di Indonesia turut memeriahkan dan menutup minggu-minggu penghujung tahun 2011 gw dengan cukup apik. Fuhh, gimana nggak? Unit kesayangan gw tahun ini hanya berpartisipasi sebagai penikmat kompetisi persahabatan kemarin. Kenapa gw namakan kompetisi persahabatan? Karena di dalam kompetisi-yang-sangat-bergengsi-itu terselubung makna yang luar biasa dalam. Beuh! Bukan hanya persahabatan, tetapi juga memunculkan aroma percintaan di antara pasukan. Huahaha. Bayangin aja, biasanya setelah GPMB berakhir, jejaring sosial lebih rame, entah karena banyak yang mengunggah foto, bahkan sampai berkenalan-dan-dapet-temen-baru lewat media sosial.

Mungkin di era 2000-an, salah satu jejaring yang cukup terkenal dan akrab di telinga adalah mIRC (bener nggak ya tulisannya gini? Cmiiw*). Media kenalan dan ngobrol dua arah atau lebih melalui internet. Serasa pulang sejenak ke masa lalu, dua tahun ini pun gw melakukannya kembali. Bedanya, media yang gw gunakan udah selepel facebook. Hanya bermodalkan latar belakang yang sama—sama-sama insan marching band—terjadilah peristiwa itu *jeng jeng jeeeeeng!* hmm, tahun lalu belum sempat bertemu karena kami sama-sama pasukan. Yah, tau sendiri kan kalo jadi pasukan itu kehidupannya seperti apa ketika udah sampai  Istora :P *aku terkekaaaaang! Hahaha, piss* ini semua demi ketertiban, kedisiplinan, dan keamanan pasukan. Gw berpikir ‘yaudahlah yaaa, akan indah pada waktunya kok’, terdengar sangat basi mungkin. Setahun itu bukan waktu yang cukup singkat bagi gw untuk seperti sekarang. Sama halnya seperti menunggu, kalo terus-menerus dipikirin yaa bakal terasa lebih lama, dan lambat-laun bisa juga bikin stres ya bok! Hihi.

Alhamdulillah, bagi gw tahun ini ‘jackpot’. Dari yang manis banget, sampe yang pahit-banget-nya gw rasakan. Di tahun ini, ya, tahun ini semuanya ada. Dari yang ngerasa seperti punya pacar, sampe putus-nyambung-nya pun tak kalah dahsyatnya bergelimang di sela hari-hari gw. Wuasiiik dah, sedaap! Hmm, kenapa gw bilang ‘jackpot’? karena tahun ini terjawab sudah beberapa pertanyaan dan masa penantian gw itu. Jujur, seneng banget, dan sangat bersyukur. Seperti ini: lo kena sembelit, udah seminggu nggak pup, padahal saat itu justru porsi makan lo lagi banyak-banyaknya dan cukup variatif, trus hari ke delapan, tiba-tiba pup lo keluar. We o we banget kan?! *duh, gw baru bisa ngasih analoginya macem gitu, maap ya, sisi kekreatipan gw masih ketahan nih*

 Medsos itu emang dari dulu dahsyat ya efeknya. Bedanya, dulu mungkin motivasi kita cuma buat nambah kenalan/temen ngobrol. Kalo sekarang—karena udah kepala dua juga—lebih dalem lagi maknanya, hahahaha.. maksud gw lebih berasa, dan ‘sesuatu banget’ aja *eh, tapi ini beneran loh* jadi merasa kayak punya ‘rekening lain yang sama besarnya’ selain ‘tabungan utama’ *apa sih ini?!* ya begitu. Buat orang-orang yang pernah mengalami fase ini, pasti tau kayak gimana rasanya. Seiring berkembangnya proses belajar kita tentang berbagai macam fase kehidupan di dunia—nyata dan maya—sadar tak sadar, mengarahkan pemikiran kita untuk lebih terbuka, ‘keluar kandang’, dan punya beberapa toleransi untuk hal-hal yang menurut hemat kita memerlukan toleransi. Fiuuh, ya. Begitu.. *antiklimaks nih, Dha*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan