5.11.11

Saksi Kita, Hanya Kilometer



Aku benci pada jarak:
yang merentangkan nadi pada suatu batas,
yang mengatasnamakan takdir, juga kesabaran.

kita berada di perasingan masing-masing.
saat letihmu masih ditemani jarum-jarum udara malam,
lalu aku, pada harapku: biarkan aku melayang pada letihmu, kemudian menua. 


                                                                   :kehabisan bulan Oktober tahun ini:

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...