Aku benci pada jarak:
yang merentangkan nadi pada suatu batas,
yang mengatasnamakan takdir, juga kesabaran.
kita berada di perasingan masing-masing.
saat letihmu masih ditemani jarum-jarum udara malam,
lalu aku, pada harapku: biarkan aku melayang pada letihmu, kemudian menua.
:kehabisan bulan Oktober tahun ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar