aku menaruh rindu pada efoni yang selalu merdu setiap kali kurayu,
tak ada lagi susunan huruf-huruf yang terpaku,
memalingkan kesyahduan alam di remang lampu.
entah..
kapan lagi bisa kulukis lengkung dinding,
pada selasela yang miring.
yang bisa menjamah lekuk kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar