9.6.10

puisi yang dibuat dalam 10 menit kedua

KESAKSIAN DIRI.


sajak-sajak yang menempel pada lukaku,
kemarin menangis.
atas nama rasa yang diberi nama sendu,
hari ini pun masih menggerimis.
memang hanya ada satu Hawa dinadimu,
: namun, itu bukan aku.


ricik yang masih bertahan pada daun,
sore tadi mengeluh.
bukan karena ia rapuh,
: melainkan tak tau ke mana harus berlabuh.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...