5.9.13

Another 'Kocak' at PLK UI

Dari judulnya, kira-kira saya mau cerita tentang apa nih? Tentang PLK UI lah pastinya. Hahaha. Tepatnya, koplak momen yang saya alami. Seperti apa? Yuk, mari!

Begini ceritanya, dua minggu yang lalu, saya diribetkan dengan urusan utang-piutang dengan beberapa orang. Sederhana kok, bukan prahara utang yang ada di sinetron. Kondisi saya saat itu adalah punya rekening BSM dan BNI, tapi saldonya cuma sekitar belasan ribu di BSM *ciyan*, dan ratusan ribu di BNI, sementara saya harus melakukan transaksi transfer antarbank yang jumlahnya lebih dari puluhan ribu. Jalan terakhir yang saya lakukan: sms ke orang-orang yang punya utang ke saya. Done, tapi ya tetep harus nunggu transferan. Memang harus superdupersabar. Satu lagi, saya itu paling nggak suka nagih utang. Cuma 10ribu, 20ribu, tapi namanya uang, ya tetep berguna dong. Apalagi di saat-saat ‘butuh banget’.

Di sisi lain, ATM BNI saya telah habis masa berlakunya—padahal ini yang bersaldo paling banyak. Otomatis nggak bisa diapa-apakan uangnya. Pergilah saya ke Bank BNI cabang UI Depok. Sampai sana, security-nya baik banget. Semua pertanyaan saya dijawab dengan jelas, juga solutif, sehingga saya nggak jadi ambil nomor antrean. Hahaha. Makasih banyak, Pak :D

Intinya, kalau mau perpanjang masa berlaku ATM, saya harus bawa buku tabungan dan KTP. Nah, masalahnya sekarang adalah buku tabungan saya entah di mana—bahkan ini udah dari tahun lalu, dan sampai sekarang belum ketemu. Anggap saja hilang. Jadi, security menyarankan saya agar ke PLK UI untuk melapor dan membuat surat kehilangan. Baiklah. Bersyukur nggak perlu repot ke kantor polisi. Meluncurlah saya ke PLK UI sore hari, sekitar pukul 17.00, kemudian percakapan pun dimulai.







Deuh, nggak tahan, seriusan. Keluar ruangan, masih nggak habis pikir, kenapa skill lawak beliau melebihi saya?! Biasanya saya bisa ‘skakmat-in’ orang. Sekalipun orang dewasa. Lah ini, malah saya diserang balik habis-habisan. Jadi nggak pede untuk daftar host ‘The Comment’. Ahhahahaaha.

Tidak ada komentar:

Cerita Papandayan (7): Selamat Datang, Pondok Seladah!

Hai guys, ketemu lagi dengan gw di acara “Mengulas Papandayan” ( maklum, anaknya suka mimpi jadi pembawa acara kondang soalnya ) Nah, d...