Ada yang bilang “you are, what you eat”, atau dalam
versi Indonesia biasa dikatakan ”di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang
kuat”, kira-kira begitu. Sekadar pernyataan, tetapi tidak pula diwajibkan untuk
mengiyakan. Karena, hidup ini pilihan. Halah. Hahaha.
Ngomongin tentang gaya hidup nggak akan ada habisnya, makanya gw di
sini hanya akan membahas hal-hal sederhana yang—kira-kira—bisa dilakukan oleh
setiap orang. Namanya juga berbagi cerita, jadi setiap orang boleh dong
berbeda!
Nah, sebenernya udah dari setahun lalu gw ‘tertarik/kepancing’ untuk
melakukan gaya hidup sehat. Tentunya secara perlahan, proses. Mengapa? Karena sadar
usia gw udah dua puluhan. Kemudian, akan semakin tua, lalu enyah dari dunia
ini. Selain itu, gw juga sadar bahwa suatu saat—kemungkinan—terserang penyakit-tua.
Apalagi kalau pola makan-kegiatannya kurang seimbang. Ditambah lagi, keluarga gw
punya keturunan Diabetes. Makin lengkaplah motivasi gw untuk hidup-cukup-sehat.
Dimulai dari mengurangi asupan
nasi putih. Buat gw, selama ada karbohidrat yang bisa dibeli, dimakan, dan
tersedia, gw akan mengganti nasi putih dengan kentang rebus/roti gandum, kebetulan
gw jarang banget makan nasi merah. Namun, apabila nggak ada pilihan di atas
alias kepepet sekali pake banget, ya gw makan nasi putih, porsinya pun sedikit—sekitar
lima sendok makan.
Lalu, konsumsi sayur. Berhubung
nggak semua sayur gw suka, jadi paling sayur tertentu aja. Sayur bayam, sayur
kangkung, cesim, brokoli, kol, dan sebagainya yang sekiranya gw doyan. Itu pun,
kalo memang bisa enak—menurut gw—dengan direbus, ya cukup direbus aja, nggak
diolah dengan santan, atau bahan apa pun yang kolesterolnya tinggi. Selain itu,
kadang gw mengonsumsi tahu sebagai
lauk, teman sayur. Sebenernya gw juga tempeholic, tempe rebus, tempe goreng,
suka banget. Lagi-lagi, gorengnya nggak pake minyak goreng, tapi pake margarin—ini
gw lakukan kalo lagi di rumah dan tempat-tempat yang bisa dijangkau untuk masak.
Kecuali kalo gw di tempat makan mah, yaudah. Hahaha. Satu lagi, perkedel. Ini juga one of my favourite. Tak lupa, ditambah kerupuk ;p
Untuk minuman, gw sebisa mungkin minum
air putih. Paling suka sih air putih dingin. Nggak usah khawatir, air
dingin nggak bikin gemuk—kalo menurut penjelasan Denny Santoso, pemerhati diet.
Tapi kalo ada orang yang bilang, “gw gendutan kalo minum air dingin” ya silakan
aja, suka-suka kok. Kalo gw bosan dengan air putih, biasanya gw
mengombinasikannya dengan air jeruk
panas/dingin, atau bisa juga dengan teh
hijau.
Untuk kudapan, pilih yang aman aja. Biasanya greek yoghurt, fitbar, atau apa pun yang sekiranya
punya kadar lemak dan kolesterol rendah. Jenis itu gw pilih karena gw nggak
doyan buah-buahan, jadi gw mengonsumsi kudapan lain. Ya memang sih, beda asupan
vitamin, tapi ya daripada nggak sama sekali.
Tenang, gw juga masih mengonsumsi jajanan-jajanan enak dan nikmat kok,
tapi porsinya kecil dan tidak terlalu sering. Biasanya, jajanan-jajanan enak
dan nikmat itu akan nagih agar terus menggoyang lidah, sampe puas dan
kekenyangan. Maka dari itulah, gw belajar meredam nafsu makan dengan cara makan
jajanan dalam porsi kecil dan jarang. Kalo kata temen gw—yang abis nge-share hadits, bisa diumpamakan gini:
apabila ada 4 roti tersedia untuk dimakan, maka makanlah 2 atau 3, lebih baik
tidak dihabiskan karena yang terakhir itu bukan kebutuhan, melainkan nafsu
setan. Positifnya, sisanya bisa disimpan, atau diberi ke orang lain, atau
diapakanlah biar tidak mubadzir. Kalo
pengin tau lengkapnya gimana, bisa dibaca ulang buku Aqidah Akhlak-nya pas diniyah waktu kecil dulu :’D
Wah, panjang juga ya ternyata. Terakhir, gw juga mulai membiasakan
diri untuk beraktivitas lebih. Kalo bahasa kerennya workout. Sekadar jalan
kaki tiap pagi beberapa kilometer, syukur-syukur lari pagi, plus olahraga yang
lain. Yang ini juga ada quote-nya: eat
less, move more. Ye nggak? Hahaha.
Mumpung masih muda, mari menjaga diri. Apa yang kita makan, apa yang
kita lakukan, mutlak, itu semua adalah investasi kita di masa depan. Nggak percaya?
Gw juga belum percaya. Tapi ya, lakukan sajalah! Apa-apa yang baik, akan
kembali ke diri kita lagi, nggak perlu khawatir.
Sebenernya tuh banyak yang bilang ke gw, “cie hidup sehat, tapi kok lo
nggak kurus sih Dha?” lah, diet mah bukan buat kurus, tapi buat bikin sehat. Itu
dia hakikatnya. Sehat itu pilihan,
sama kayak hidup :’)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar