Hai..
Selamat
menikmati sejuk di awal Februari.
Sore ini,
rumahku masih dinaungi mendung. Tak terlalu gelap memang, tapi cahayanya sama
sekali tidak mampu meluluhkan awan. Tiba-tiba aku ingat bulan Mei tahun lalu.
Tengah Mei tepatnya. Ya, kamu bukan Mawar, yang biasanya jadi tersangka, atau
korban pelecehan seksual, melainkan tersangka bulanan yang masih terus kukejar.
Entahlah, aku belum jengah, apalagi angkat tangan tanda menyerah hanya karena
belum menangkapmu.
Hey,
tersangka..
Masih ingatkah
kamu saat misi pertama berhasil kamu jalankan? Hebat! Aku salut. Bahkan aku
belum pernah bertatap muka denganmu. Teknologi
yang membuat kita tidak seperti musuh. Dingin, sangat dingin bahkan. Makanya
aku berani mengambil sedikit panasmu untuk menyembuhkan dinginku.
Misi kedua
juga berhasil kamu taklukkan. Sungguh tak kusangka, kamu secepat itu mengisi
peluru demi aroma rindu. Lalu, misi ketiga, keempat, kelima, sampai misi yang
entah kali keberapanya kamu siapkan untuk memburu sesuatu. Aku berharap, bukan
aku yang kamu buru. Jika sekarang adalah Februari, maka telah delapan bulan
sudah kamu membuat lingkaran setan di setiap sudut mata kanan-kiriku. Pantas saja,
tidur malam pun berat rasanya.
Lama-lama, panasmu menumpuk dalam darahku.
Makanya saat orang-orang bertanya tentang kamu, wajahku mendadak merah. Mungkin kamu berseliweran di sela-sela
nadiku. Mungkin. Menurutku, kamu bukan lagi tersangka, tapi terdakwa lebih
tepatnya. Kamu tak perlu duduk di kursi pengadilan dan menjalankan proses
pembuktian ‘praduga tak bersalah’, karena aku yakin, kamu pelaku utamanya. Pelaku
utama tersangka tunggal. Buatku ini cukup.
Kamu, selaku
pelaku utama, jangan pura-pura tak punya dosa, lalu tiba-tiba enyah entah
menepi ke pulau apa. Lari dari kenyataan ya? Pengecut! Akhir-akhir ini, aku hanya
bisa menemuimu lewat mimpi, bukan adu senjata lewat kata-kata yang biasa kita
lakukan setiap saat. Sebegitu ternodakah aku? Sampai-sampai satu huruf darimu
sangat mahal dijual. Ah, biasanya juga
kamu obral. Nggak usah terlalu sok nggak kenal!
Baiklah. Semoga
senjata kita kembali berguna nantinya, amin.
Untuk: pelaku utama, terserah kamu,
mau apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar