Langsung ke konten utama

Organizational Training MBUI (SmartFun)



Hari ini adalah salah satu hari yang gw tunggu-tunggu. Kenapa? karena nggak setiap tahun ada acara ini, bahkan para manajer di MBUI tahun-tahun sebelumnya memang belum pernah ada acara khusus buat ngumpul satu divisi--meskipun nggak lengkap--di awal tahun kepengurusan.

Program kerja ini merupakan salah satu 'gawe' nya si manajer kaderisasi : Ahmad Naqib Alaydrus, FE-09, setelah kemarin ada OPREC MBUI tiga hari berturut-turut. Tujuan adanya OT di awal tahun adalah agar para manajer dan staf-stafnya mengetahui secara konkret deskripsi kerja mereka setahun ke depan, upss.. dua tahun ke depan, hahaha *ketawa bangga! :D

Selain itu, para staf juga belajar memecahkan studi kasus yang dibuat oleh si manajer (biasanya kasusnya adalah yang udah pernah terjadi di kepengurusan sebelumnya, atau masalah yang sengaja dikira-kira jika nantinya terjadi), sehingga para staf juga secara tidak langsung belajar cara menjadi 'pengganti' manajer mereka jikalau pada suatu hari nanti si bosnya berhalangan. Bahasa Depoknya PIC (person in charge) :P Belajar itu emang kadang 'malesin' kalo dipikir secara logika, gimana nggak? kita harus mikir macem-macem, ribet, dan nyelesein masalah yang nggak dipikirin oleh orang lain. Kuliah aja udah numpuk-numpuk noh tugasnya, iye nggak? Namun, ketika kita udah ngejalanin, insya Allah cincai lah.. terasa ringan, "ooo, kalo yang gini mah udah biasa," ahhaaaha, terbiasa mecahin masalah lebih tepatnya, jadi kita bisa agak 'jumawa', gapapa toh?! toooh..

Menurut gw, ilmu nggak selalu harus dibayar maharani sist, asal kitanya punya niat dikit, dikiit aja, lama-lama insya Allah bakal ngrasa butuh sendiri, dan akhirnya kita secara nggak sadar akan terus menggali apa yang kita butuhkan tanpa disuruh oleh siapa pun. Alam bawah sadar kita yang bekerja, namanya otomatis sist.. Untuk jangka pendek, ilmu-ilmu ini (serem deh bo, berasa lagi ngomongin ilmu jurus-jurus silat gitu) belum terlalu terasa manfaatnya, karena masalah yang dihadapi mungkin belum berat. Tapi, yakinlah pada saatnya nanti, kalo kita udah gede (apanya yang gede hayoo?! haha..) berguna banget. Kenapa? karena kalo kita udah lulus dari kamfus tercintrong ini, kita sendirian yang akan menghadapi semua shit happen (kalo kata Ni Luh Dea Pradnyani), kita udah nggak bareng-bareng lagi mungkin, atau cuma berdua, bertiga, dari yang biasanya ropokan. Di sinilah perlunya ilmu-ilmu yang nggak keliatan itu.

Tentunya tadi ada materi yang udah kita dapetin, pertama dari Arila (manajemen tim). Penjelasan singkat nan berbobot itu juga dibarengi dengan tanya jawab, diskusi tentang masalah-masalah yang sering terjadi, dan cara menghadapinya, karena rata-rata semua staf adalah fresh graduate, hehe. Kedua, studi kasus ama manajer masing-masing, dan terakhir ada games-games seru nan unik, ahhahaa. Semua gelak tawa tumpah di sini. Seneng deh ngliatnya!

Meskipun cuma games, tapi buat gw, ini justru bisa jadi salah satu 'kunci' untuk tau personality individu masing-masing. Contohnya, saat dia jadi leader di salah satu games. Atau kita bisa tau saat seseorang mendelegasikan tugasnya ke yang lain dengan caranya sendiri. Saat ada perdebatan kecil, agak sepele, atau reaksi yang ditimbulkan dari tiap orang, berbeda-beda pastinya. Nah, keliatan tuh. Mulai dari yang keras kepala, bijak dalam berbicara, cara bersikap saat dia menang atau kalah di suatu games, bahkan komentar-komentar menggelitik yang kadang muncul, alias "nyelemong". Banyak yang bisa kita petik dari hal-hal yang kadang kita anggap nggak penting. Banyak belajar dari 'apa-apa' yang dilakukan orang lain juga, dan bisa banget jadi bahan introspeksi pribadi.
hoho..

Selamat malam, semoga mimpi malam ini sesuai dengan apa yang kita inginkan.
:*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan