Langsung ke konten utama

Rekan Stalker, Apa Kabar? (3)


Hai..

Are you OK? Linimasa gw akhir-akhir ini hambar. Bukan karena sepi orang berlalu-lalang, tapi karena ada sesuatu yang hilang. Cuma lo yang biasanya berkicau-kicau aneh bin ajaib ala player yang haus belaian. Hahaha. Maaf ya, agak bongkar kartu nih jadinya. Mau nggak mau, memang harus kita akui lah ya, kalo kita sama-sama player. CMIIW.

Apa kabar kuliah lo? Semoga segera diberi petunjuk, biar kebingungan lo berujung damai. Jangan tanya kuliah gw apa kabar ya. Ikut doain aja biar tengah tahun ini bisa wisuda, aamiin. Hmm, satu lagi, mari kita sama-sama minta sama Tuhan, biar dikasih momen yang tepat untuk ketemu selanjutnya.

Anyway, thanks ya, udah menepati janji untuk dateng Minggu lalu. Meskipun hanya beberapa menit, bahkan nggak lebih dari 10 menit, gw udah bersyukur bisa liat lo lagi. Terima kasih juga atas kiriman seuntai semangatnya di siang bolong waktu itu. Terima kasih lagi untuk segala percakapan tengah malam berjam-jam demi menghibur gw setahunan ini. Oh iya, lupa, terima kasih juga karena nggak pernah bosen mencet-mencet keypad ponsel hanya untuk ngasih kabar dari jauh kemari. *PD banget gw ya, hahaha*

Jaga diri baik-baik ya, di sana, karena gw jauh dari lo.
*oke, anggap aja ini angin lalu, abaikan!*
Maaf ya, kalo gw bawel kayak emak-emak pasar yang jualan bawangnya nggak laku-laku :P
Agak khawatir aja kalo lo terlantar di sana, trus tiba-tiba lo ngamen dari warung ke warung sampe terminal gara-gara kehabisan uang jajan, wuahahahha.
Semoga persahabatan stalker kita ini nggak habis dimakan masa ya, aiiih. Kabar-kabarin kalo udah punya pacar, aw aw! Udah ah, gw nggak mau disidang lo abis-abisan setelah awal per-bully-an ini. Sampai jumpa di wisuda. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIJUAL SEPATU COLLETTE

Hai, kali ini saya mau jual sepatu nih: - Jenis: Sepatu Collette (*namanya tetap sepatu, karena bagian belakangnya tertutup—meskipun model bagian depannya slipper ) - Ukuran: 39 - Warna: abu-abu, merah muda - Harga: Rp160.000,- (harga asli Rp189.900,-) berikut penampakannya: Sepatu baru, belum pernah dipakai. Cocok banget buat temen-temen yang suka hangout, tapi tetep gaya. Nyaman, bahannya semi-beledu (*kata nonbakunya ‘beludru’). Kenapa mau dijual? Karena butuh tambahan uang untuk beli sepatu trekking, hahaha. Eh, tapi serius. Bakal seneng banget kalau ada yang berminat dan bantu saya menyelesaikan perkara jual-beli sepatu ini.  Info lebih lanjut, bisa hubungi saya via twitter/facebook: @idhaumamah  atau  Mursyidatul Umamah , terima kasih banyak :)

Merdeka di Gunung (Anak) Krakatau

Dirgahayu RI ke-68! Bagi saya, 17 Agustus tahun ini terasa berbeda. Akhir pekan 16—18 Agustus pun terasa panjang, biasanya kan nggak terasa, tiba-tiba udah Senin lagi. Rasanya tak berlebihan bila saya menyebut mereka keluarga baru. Entah ini keluarga baru saya yang ke berapa. Pastinya, saya nyaman bersama dan berada di dekat mereka. 25 orang pemberani yang punya nyali luar biasa; dengan karakter yang unik; juga tingkah laku yang cukup gila. Hahaha. Kami berhasil menaklukkan Gunung (Anak) Krakatau. Ya, bagi saya semuanya berhasil—meskipun ada beberapa yang lebih super lagi melanjutkan perjalanan sampai puncak. Kadar ‘berhasil’ setiap orang memang berbeda. Bagaimanapun itu, harus tetap mengucap Hamdalah. Sekadar pengetahuan, Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Kemudian, tahun 1927 lahirlah Anak Krakatau. Medan Gunung Anak Krakatau ini tidak terlalu sulit. Beberapa meter pertama kita akan menemui pohon-pohon kecil di kanan kiri jalur. Sisanya pasir putih dan bebatuan. M

RENUNGAN

Monday May 04th 2009, 10:50 pm Suatu ketika, seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.. Menjelang diturunkan, dia bertanya kepada Tuhan, “para malaikat disini mengatakan bahwa, besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara hamba hidup disana? Hamba begitu kecil dan lemah,” kata si bayi. Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu,” “tapi, di surga, apa yang hamba lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi hamba untuk bahagia,” demikian kata si bayi. Tuhan pun menjawab, “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan membuatmu jadi lebih bahagia,” Si bayi pun kembali bertanya, “dan apa yang dapat hamba lakukan saat hamba ingin berbicara kepada-Mu Tuhan?” “malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.” Demikian Tuhan menjawab. Si bayi masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “hamba mendengar, bahwa di bumi banyak orang jahat, lalu siapa yan